Catatan-Catatan Gencatan Senjata Israel-Hamas

Catatan-Catatan Gencatan Senjata Israel-Hamas

Gencatan senjata ini bisa tercapai karena israel duluan yang menginginkan nya. Bukan Hamas.

Bahwa Hamas pada dasarnya masih sanggup berperang dan masih sanggup tegak menghadapi Israel. Ini terbukti bahwa roket Hamas masih menghantam israel satu jam sebelum gencatan senjata diumumkan.

Yang mendapatkan tekanan untuk melakukan gencatan senjata adalah israel bukan Hamas. Israel rapuh ditengah kecaman dunia yang memaksa gedung putih menekan israel untuk gencatan senjata.

Tanda tanda israel menyerah memang sudah terlihat beberapa hari lalu, saat israel memutuskan melakukan belanja senjata senilai 700an juta dolar dan bolak balik menelpon Biden karena kebingungan mencari solusi krisis ini.

Gaza pada dasarnya masih baik baik saja, dengan korban yang terhitung sangat minimal jika melihat pengerahan kekuatan yang sangat berlebihan oleh Israel pada perang kali ini.

Israel kali ini mengalami kerugian sangat maksimal, baik fisik maupun psikologis. Dimana kali ini Hamas berhasil menembakkan total 3700 roket ke seluruh Israel sejak hari pertama sampai titik finish semalam. Ini angka tembakan Roket terbesar sepanjang sejarah konflik mereka.

Hamas juga mampu memberikan kerugian lain sisi israel yaitu kekalahan psikologis. Dengan perang ini, tidak ada lagi warga Palestina terutama Gaza yang percaya bahwa Israel kuat dan power full. Ini akan mendorong negara Arab dan tokoh tokohnya kedepan akan bersikap lebih berani terhadap Israel.

Kerusakan dan kerugian yang dialami israel kali ini juga sangat besar. Secara fisik, saya menghitung sekitar 63 orang Israel tewas dan sekitar 300an luka luka sejak hari pertama perang. Dengan kerugian lain sekitar 500an juta dolar. Padahal Hamas tidak menyerang Israel dengan pesawat tempur seperti yang dilakukan Israel ke tengah tengah Gaza yang membombardir Gaza dengan 100 pesawat tempur.

Gencatan senjata kali ini kembali membuat israel gigit jari dan gagal mencapai tujuan mereka, yaitu menghancurkan tempat roket Hamas, melumpuhkan senjata Hamas dan membunuh tokoh tokoh utama Hamas. Semua misi utama itu gagal.

Hamas sendiri bisa dikatakan telah mencapai tujuan mereka dalam perang kali ini, yaitu memaksa israel menyerah, memaksa israel mengosongkan ibukota mereka Tel Aviv, memaksa rakyat Israel masuk bunker, dan membuktikan bahwa tidak ada lagi wilayah di Israel yang aman kedepannya.

Hamas berhasil memasukkan rasa takut kepada seluruh warga Israel dari Ashdod sampai Tel Aviv, dari Ashkelon sampai Rashon Letzion. Fakta ini sangat menyakitkan israel bahkan lebih menyakitkan daripada kerusakan gedung dan kematian tentara itu sendiri.

Sampai detik ini, komandan komandan utama perang Hamas masih selamat dan masih sehat di dalam Gaza tanpa mampu disentuh oleh Israel padahal semua kekuatan militer dan intelijen Israel telah dikerahkan.

Gencatan senjata kali ini membuat Hamas semakin percaya diri dalam menghadapi israel di kemudian hari. Akan semakin percaya diri dalam meningkatkan kemampuan militer nya jauh lebih baik lagi.

Gencatan senjata kali ini yang paling merugikan Israel adalah kekalahan perang opini, walaupun israel membungkam semua media, tapi dunia sekarang tetap tau bahwa mereka kalah dan mengangkat bendera putih dengan ketakutan dan rasa malu.

Opini dunia sekarang semakin tau bahwa Israel yang selama ini dicitrakan kuat dan hebat tapi buktinya cukup lemah, penakut, dan kalah strategi bahkan saat berhadapan dengan sebuah kelompok yang memiliki banyak keterbatasan seperti Hamas. Dengan fakta ini, Bagaimana jika israel mampu survive jika suatu saat harus berhadapan dengan sebuah negara semacam Turki kedepan?

By Tengku Zulkifli Usman
(Pengamat GeoPolitik Dunia Islam Internasional)
Baca juga :