Lima Kali Terbukti Benar, Profesor AS: Peluang Trump Menangkan Pemilu 91 Persen


[PORTAL-ISLAM.ID] Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump memiliki peluang 91 persen untuk memenangkan kembali pemilihan presiden pada November 2020.

Perhitungan tersebut dilakukan oleh seorang profesor ilmu politik dari Stony Brook University di New York, Helmut Norpoth. Ia menatakan, perhitungannya untuk lima dari enam pemilu AS sejak 1996 terbukti benar.

"Model utama memberi Trump peluang 91 persen untuk menang di bulan November," ujar Norpoth seperti dikutip The Independent pada Kamis (9/7/2020).

Model yang digunakan Norpoth sendiri berdasarkan kontes pencalonan presiden awal dan menempatkan penekanan pada seberapa banyak antusiasme kandidat dapat menghasilkan awal dalam proses pencalonan.

"Medan kontes presiden dipenuhi oleh calon yang melihat pemilihan polling di musim semi berubah menjadi debu di musim gugur," kata Norpoth.

Jika prediksi Norpoth benar, mantan wakil presiden Joe Biden ditempatkan pada posisi yang sangat tidak menguntungkan karena kalah dalam dua kontes pencalonan presiden pertama partainya di Iowa dan New Hampshire.

Norpoth mengatakan model yang sama juga digunakan untuk meramal kemenangan Trump terhadap Hillary Clinton pada pemilu 2016. Di mana pada saat itu, jajak pendapat dan survei menyatakan Clinton lah yang menang.

Pada saat ini pun, banyak jajak pendapat dan survei menyatakan Trump kalah dari Biden, terutama karena pandemik Covid-19.

Model perhitungan yang dilakukan oleh tim Ocford Economics bahkan menyebutkan Trump akan mengalami "kekalahan bersejarah" karena resesi ekonomi.

The Washington Post juga membuat jajak pendapat yang hasilnya, Trump hanya mendapatkan 24 persen suara. Itu akan terjadi jika ekonomi dan kinerja Trump terus menurun.

Namun dalam model yang digunakan Norpoth, Trump bukan hanya akan menang, namun akan memperluas marginnya di perguruan tinggi, dari 304 pada pemilu 2016 menjadi 362 pada pemilu 2020.

Meski begitu, hampir semua perhitungan menyatakan, pemilu AS 2020 akan sangat bertumpu pada penanganan Trump terhadap pandemik dan dampaknya menjelang November. [rmol]
Baca juga :