Kasus "tuntutan receh" atas pelaku penyiraman yang mengakibatkan kebutaan pada salah satu mata Novel Baswedan menyisakan poin-poin yang menarik.
Selain sikap "kejaksaan" yang lebih mirip berperan sebagai pembela terdakwa, juga yang paling menarik adalah sikap dari Netizen se Indonesia.
Pertama sikap Netizen yang dengan Tegas Mengecam Jaksa Penuntut dan menganggap tuntutan yang cuma satu tahun benar-benar melukai keadilan. Apalagi ditambah pernyataan Jaksa yang menganggap para terdakwa "Tidak Sengaja" membuat mata Novel Baswedan menjadi buta.
Sikap ini umumnya disuarakan oleh rakyat dan para tokoh yang selama ini menjadi oposisi rezim Pak Jokowi.
Kedua sikap Netizen yang malu-malu kuccing (ingat pakai "c" dua ya) ikut bersuara dan mengecam Jaksa Penuntut. Sikap ini umumnya berasal dari Netizen yang mendukung Pemerintah tapi masih sedikit waras dan lumayan pintar. Karena itu selain mengecam Kejaksaan, mereka tetap bernarasi dengan tujuan agar ulah oknum Jaksa tidak dianggap mencerminkan wajah keadilan dari Rezim Pak Jokowi. Di posisi ini sebagai contoh sebut saja Denny Siregar.
Ketiga sikap dari Netizen yang benar-benar mencerminkan jiwa kosong dan gejala kegilaan akut. Mereka malah menyalahkan Novel Baswedan. Bahkan ada yang kesasar menyalahkan Anies Baswedan.
Bagi para Netizen Sampah Demokrasi seperti ini, mereka tidak perduli hukum dan keadilan. Pokoknya siapa saja orang atau tokoh yang dianggap duri dalam daging di rezim Pak Jokowi, maka orang itu pantas mati. Makanya tidak heran, ketika ada seorang anak muda yang berprofesi sebagai komedian bernama Bintang Emon menyuarakan kekecewaannya, maka Bintang Emon pun jadi pelampiasan kemarahan dan kegilaan mereka. Bintang Emon bahkan difitnah pemakai Narkoba. Gila.
Sebagai penutup, saya cuma ingin menyampaikan, ternyata sangat sederhana untuk menilai rezim Penguasa sekarang.
Caranya jernihkan pikiran sejenak. Netralkan sementara pilihan Politik. Dan mari lihat bagaimana sikap Netizen yang menjadi oposisi dan sikap Netizen yang menjadi pendukung Pemerintah di Kasus Penyiraman Air Keras kepada Petugas Pemberantasan Korupsi bernama Novel Baswedan ini.
Setelah itu silahkan putuskan anda berada di sisi mana dan bersama siapa!
(By Azwar Siregar)