Buzzer Sebar Hoax Banjir Jakarta


Beberapa Hoax Banjir Jakarta

Memang ada banjir di Jakarta. Wajar. Tahun ini curah hujan sangat deras. Ada yang mencapai 378 mm per hari. Sudah begitu ada badai (cyclone) pula. Tapi alhamdulillah - syukur kepada Allah - hujan kemarin tak berakibat luas. Hanya menggenangi sekitar 4 persen wilayah Jakarta saja.

Yang lucu. Ada upaya-upaya dari dari kelompok (dan orang-orang) tertentu untuk mengesankannya sebagai parah. Hanya Jakarta, tanpa pedulikan banjir yang juga terjadi di daerah lain yang lebih parah. Sayangnya, mereka menggunakan materi bohongan alias HOAX. Untungnya ada juga netizen-netizen yang cerdas. Orang-orang yang berjiwa jujur. Dan media yang peduli kebenaran. Satu per satu, HOAX terungkap. Apa saja?

1. Ada video orang berselancar di jalanan yang banjir. Dikatakan sebagai Jakarta water blaster. Sempat viral, bahkan dicomot oleh stasiun TV juga. Ternyata HOAX. Kejadian itu ada di Denpasar Bali.

2. Ada foto PETA BANJIR yang merata menggenangi hampir seluruh Jakarta. Ternyata HOAX. Foto adalah peta banjir tahun 2013.

3. Ada foto rumah sakit tergenang dengan pasien berbaju oranye yang memprihatinkan. Dikatakan sebagai RS Omni Pulomas. Ada lagi yang mengatakan kejadian di RS PGI Cikini. HOAX. Keduanya dibantah. Oleh dokter di RS Omni Pulomas. Dan oleh investigasi KUMPARAN.

4. Ada foto halaman rumah terendam banjir tinggi, dikatakan sebagai Jakarta. HOAX. Ternyata kejadian ada di Bekasi Jawa Barat. Diluruskan oleh warga pemilik rumah sendiri yang ternyata ada di twitter.

Teman-teman bisa lihat gambar-gambarnya di foto-foto terlmpir.

Hati-hati guys. Beberapa orang sungguhlah keji! Sampai-sampai bersikap tak tahu malu memproduksi HOAX, menyebarkan fitnah, hanya demi menjatuhkan kredibilitas seseorang. Maka kita cek dan ricek dulu setiap saat, sebelum ikut membuat kesimpulan atas satu isue. Apalagi jika kemudian terpancing ikut menyebarkan HOAX. Ngeri! Ikut mengobarkan kebencian pada orang berdasar pada berita bohong.

LAWAN HOAX! Yuk kita bantu sebarkan fakta yang benar.

Tatak Ujiyati
(catatan pagi - 26/2/2020)


Baca juga :