Nabi Saja Tidak Mau Intervensi
Ketika hamba sahaya Barirah dimerdekakan oleh Aisyah Ummul Mu'minin, beliau diberikan pilihan; tetap bertahan sebagai istri Mughits atau berpisah dengan suami yang teramat mencintainya. Ternyata Barirah memutuskan pisah...End.
Betapa tergoncangnya Mughits, puas dia menghiba cinta Barirah tapi cinta bertepuk sebelah tangan, pelbagai cara dia tempuh namun cinta itu tidak kunjung berbalas, akhirnya satu-satunya jalan adalah meminta bantuan Rasulullah.
Kepada Barirah Rasulullah memberikan tawaran, “Andai engkau mau kembali kepada Mughits?”
Barirah: “Wahai Rasulullah, apakah engkau memerintahkanku?”
Nabi: “Aku hanya ingin menjadi perantara (syafi’).”
Barirah: “Aku sudah tidak membutuhkannya lagi.” (HR. Bukhari).
Untuk menjodohkan kembali Barirah dengan mantan suaminya yang masih berstatus hamba sahaya, Rasulullah tidak mau intervensi terlalu jauh. Padahal andai beliau mau, tinggal perintahkan saja, Barirah pasti akan mengatakan “sami'nâ wa atha'nâ”.
Tapi.. Rasulullah tidak mau, biarlah cinta itu tumbuh alami bukan karena dipaksakan atas dasar taat dan patuh, agar rumah tangga dibangun benar-benar atas dasar cinta yang suci dan murni.
(Ust. Ispiraini)