P R O P A G A N D A
[PORTAL-ISLAM.ID] Coba deh nonton kembali film lawas Rambo III yang dibintangi aktor Sylvester Stallone. Itu film berkisah tentang perjuangan Mujahidin Taliban merebut kemerdekaan dari Uni Soviet. Tak lupa Hollywood menyertakan tokoh fiktif bernama Rambo "an american hero" yang membantu pejuang Taliban melawan tentara komunis Uni Soviet.
Who is a good guy? Rambo dan Taliban.
Who is a bad guy? Komunis Uni Soviet.
Di akhir film, tak lupa Hollywood memuji keberanian para mujahidin Afghanistan: "This film is dedicated to the brave mujahideen fighters of Afghanistan."
Hehehe.... begitulah Amerika memainkan propaganda. Di akhir tahun 80-an, Paman Sam mendukung Taliban untuk menjadi penguasa Afghanistan. Karena musuh mereka saat itu adalah Komunisme.
Cerita dunia berubah, negara komunis satu persatu menjadi berpaham kapitalis. Taliban yang dulu didukung habis-habisan, sekarang menjadi musuh Amerika. Kok bisa? Karena saat Taliban jadi penguasa Afghanistan, mereka dengan tegas menerapkan Syariat Islam, menolak kapitalisme.
Propaganda pun disusun ulang. Dulu oleh Hollywood, komunis dikesankan sebagai hantu yang menakutkan, brutal, kejam! Sekarang, cap itu mereka tempelkan kepada Islam dengan embel-embel garis keras, radikal, ekstrim kanan!
Begitulah negara adidaya, hobinya dari dulu memang suka ngerecoki urusan negara orang. Irak, Libya, Suriah, perang Vietnam, krisis Cuba, perang Korea, hancurnya Uni Soviet, hingga kejatuhan Soekarno tak lepas dari intervensi para agen CIA.
Dan industri perfilman Hollywood selalu berperan untuk menyebarkan agitasi dan propaganda. Bertugas membuat alur cerita, menciptakan sosok hero, serta tak lupa menggiring opini publik untuk membenci pihak tertentu.
Dulu Taliban disokong Amerika. Jaman ketika cadar dan gamis belum dianggap sebagai busana teroris. Sekarang Taliban malah dimusuhi oleh negara adidaya.
Dan kedatangan mereka ke Jakarta (27/7/2019) untuk berdiplomasi, meminta pengakuan dan dukungan, bahwa Taliban akan menjadi penguasa Afghanistan, baik secara de jure maupun de facto.
Amrik sudah mau angkat kaki dari Afghan, sejatinya mereka selama ini tak bisa benar-benar menghancurkan pejuang Taliban.
Kisah Taliban mirip dengan pejuang Indonesia di jaman kemerdekaan yang bergerilya dan bersenjatakan apa adanya untuk mengusir Belanda. (BZH)
***
NB: Di akhir film Rambo III, versi original ditulis "This film is dedicated to the brave mujahideen fighters of Afghanistan" ("Film ini didedikasikan untuk para pejuang Mujahidin Afghanistan yang gagah berani"). Namun, setelah serangan 11 September 2001, kemudian diubah menjadi "This film is dedicated to the gallant people of Afghanistan" ("Film ini didedikasikan untuk orang-orang gagah Afghanistan").
[Video - End credit film Rambo III - tulisan sudah diganti]