Keluar Polri karena Masuknya Nyogok, Ini Cerita Hijrah Zulkiram


[PORTAL-ISLAM.ID] MUHAMMAD ZULKIRAM atau Joekhana mengungkap cerita bagaimana akhirnya memutuskan keluar dari institusi Polri. Semua berawal saat rekannya sering mengingatkan untuk beribadah.

"Saya lebih awal hijrah daripada resign dari Polisi, ada teman yang ngajak. Sudah sering ngajak ke masjid, inget-ingetin. Ada teman SD dulu. Tahun 2013. Diajak-ajak terus saya ikut saja sekali," kata Zulkiram saat dihubungi detikcom.

Zulkiram mengatakan kala itu dia diajak itikaf selama 3 hari di satu masjid di Banda Aceh sekitar tahun 2013. Dalam tiga hari itu ia mendapat banyak pembekalan soal agama, terutama soal menjaga kekonsistenan ibadah.

"Pas pulang dari situ langsung berubah, shalat langsung terjaga. Saya mulai belajar agama-agama. Perbaiki pembacaan Al-Quran. Mencari-cari guru untuk belajar," ujar Zulkiram.

Sampai akhirnya, dia diajak pergi (khuruj) ke Thailand untuk mempelajari ilmu agama lebih dalam lagi. Selama dua minggu di Thailand, Zulkiram belajar soal bagaimana berdakwah.

"Terus (pulang dari Thailand) saya tahu kalau nyogok itu haram. Saya tahu kalau masuk kerja dengan cara nyogok haram. Itu gelisah saya. Berpikir berpikir berpikir. Desember 2014 baru saya memutuskan untuk resign (keluar)," tutur Zulkiram.

Zulkiram menyebut saat pertama kali diterima sebagai anggota Polri pada 2007, orang tuanya menyuap puluhan juta agar ia bisa diterima. Ibunya yang single parent begitu ingin Zulkiram menjadi Polisi.

"Sebenernya waktu masuk saya belum paham agama sedikitpun. Saya tidak ada keinginan untuk jadi Polisi waktu itu. Tadinya saya mau langsung kerja saja," jelasnya.

Zulkiram sengaja tak masuk berkali-kali biar dipecat dan bisa resign. Keluarga yang sempat menentang keputusannya kini telah berlapang dada dengan keputusan Zulkiram yang kini memilih berwirausaha. (detik)

Baca juga :