MURSI KEMUNGKINAN DIRACUN


Oleh: Hasmi Bakhtiar
(Alumni Al-Azhar Mesir, S2 Hubungan Internasional Lille)

Innalillahi wa Inna ilaihi rojiun. Berduka atas wafatnya Morsi presiden sipil pertama yang terpilih secara demokratis sejak 7 ribu tahun perjalanan bangsa Mesir. Meninggal dalam keadaan teguh memegang sumpahnya kepada rakyat Mesir untuk terus menjaga demokrasi yang diamanahkan.

Sampai saat ini belum ada yang tau pasti bagaimana dan sebab kematian Morsi. Rezim kudeta Mesir mengatakan Morsi wafat ketika sidang pengadilan berlangsung. Keluarga hanya dikasih tau Morsi telah wafat dan harus dimakamkan segera.

Rezim kudeta memaksa keluarga Morsi segera memakamkannya di Nashr City, Cairo. Padahal kampung halaman Morsi di Syarqiyah. Tidak ada keluarga yang diizinkan ikut pemakaman kecuali dua anak Morsi. Begitulah biadabnya rezim kudeta As-Sisi.

Melihat kematian Morsi yang mendadak, gw curiga dia telah diracun. Mungkin tidak langsung tewas di persidangan, tapi dilanjut dihabisi di perjalanan ke rumah sakit. Semoga investigasi dunia internasional setelah ini terwujud.

Dalam beberapa sidang sebelumnya Morsi berulang kali mengatakan jiwanya sedang terancam. Namun seperti biasa, tidak ada yang mendengar suaranya bahkan dunia bermesraan dengan As-Sisi perampok demokrasi di Mesir.

Alakullihal, Morsi telah pergi dengan jiwa yang merdeka. Amanah yang dititipkan rakyat Mesir dia jaga walau nyawanya harus jadi taruhan. Tanggal kepergian Morsi sama dg tanggal wafatnya Khalifah Utsman bin Affan dan Syaikh Sya’rawi. Semoga Allah golongkan mereka sebagai syuhada’.

Ini pidato terakhir Morsi sebelum digulingkan oleh As-Sisi. Morsi berjanji akan mempertaruhkan nyawanya agar tujuan revolusi Januari tercapai. Hari ini janjinya telah ditunaikan.

Wajar shalat Ghaib langsung dilaksanakan untuk Morsi di Al Aqsha, begini pembelaan Morsi terhadap bangsa Palestine khususnya Gaza yang dalam blokade Zionis.

Belum ada satupun pemimpin Arab setegas ini dalam menyikapi revolusi Suriah. Wajar mujahidin Suriah menangis atas kepergian Morsi.

Morsi adalah mimpi bangsa Arab untuk hidup di bawah indahnya demokrasi yang telah menjadi kenyataan. Morsi dan revolusi Mesir adalah semangat bangsa Arab menumbangkan tiran yang bercokol puluhan tahun. Itu sebabnya bagi sebagian pihak Morsi harus ditumbangkan.

Morsi adalah bunga musim semi bangsa Arab yang baru mekar, namun di sisi lain Morsi adalah racun bagi pemimpin Arab yang terbisa tidur pulas di singgasana kerajaan. Morsi adalah angin kemerdekaan bagi Palestine namun di sisi lain juga ancaman nyata bagi Israel.

Kalau gw lihat kekacauan di Mesir pasca kudeta berdarah adalah hasil kawin silang antara Liberalis dan Salafi di hadapan Firaun militer. Dana pestanya dari Qorun Saudi dan antek Zionis Abu Dhabi.

Makanya gw sering bilang bahwa liberalis dasarnya adalah para pengecut. Mereka belum pernah menang melawan Islam Politik di manapun. Satu-satunya jalan mereka adalah main belakang seperti yang terjadi di Mesir.

Coba kita flashback bagaimana liberalis, salafi termasuk petinggi Koptik dan Al Azhar bahu membahu dalam menggulingkan Morsi. Liberalis jelas punya dendam kesumat terhadap Islam politik. Salafi juga begitu. Bersujudlah mereka di kaki militer agar Morsi dilengserkan.

Beberapa bulan sebelum kudeta terhadap Morsi, pentolan liberalis mendatangi dewan militer agar melengserkan Morsi yang dianggap membahayakan negara. Padahal Morsi terpilih secara demokratis, tapi bagi liberalis mereka tetaplah teroris.

Gw kebetulan di tahun-tahun “spesial” tsb sedang di Cairo. Menyaksikan bagaimana pengecutnya liberalis melawan kelompok Islam Politik. Elbaradei salah satu pentolan liberal yang biasanya sok jagoan bicara demokrasi termasuk yang bersekongkol dengan militer dalam menggulingkan Morsi.

Dari pihak Al Azhar ada Ahmad Thayib (syaikh Azhar), dari pihak Koptik ada Thawadrus (Babah Koptik), dari Salafy ada Galal Marah (sekjen partai Annur). Beberapa kelompok kiri masuk belakangan. Kelompok-kelompok yang bisanya saling bersitegang ini bersatu demi menggulingkan Morsi.

Tindakan pengecut liberalis adalah kejatuhan liberalisme itu sendiri sebelum kejatuhan IM. Ketika mereka sudah bisa menggadaikan demokrasi kepada militer hanya karena kalah pemilu itu adalah kiamat. Seperti yang terjadi di Aljazair awal tahun 90-an.

Bahkan liberalis yang tiap hari ribut dengan salafi bisa akur dalam menumbangkan Morsi. Pada dasarnya idiologi mereka adalah kepentingan. Ini jadi pelajaran bagi kawan-kawan di Indo dalam menyikapi liberalis terutama liberalis KW.

Salafi yang tiap hari bicara bid’ah bahkan sampai mengkafirkan muslim bisa-bisanya menerima dana dari Israel. Nadir Bakar pentolan partai Annur Salafy dihadiahi beasiswa ke Harvard setelah menjadi juru rayu rezim kudeta untuk umat Islam agar mendukung kudeta terhadap Morsi.

Gw beberapa kali bertatap muka dan mendengarkan pidato Morsi. Bicaranya lugas dan jelas. Pikirannya penuh dengan ide kebaikan. Walau kuliah di Amerika tapi jiwanya penuh kelembutan seperti umumnya orang Mesir.

Mungkin liberalis, salafi dan siapapun bahagia telah berhasil menumbangkan Morsi namun sejarah sudah terlanjur mencatat bahwa Morsi adalah mujahid yang sama sekali tidak gentar dalam menjaga amanah dari rakyatnya hingga malaikat maut menjemput.

Dalam kesaksian di akhir hidupnya, Morsi katakan rezim militer melarang ada Mushaf AlQuran di dalam tahanannya. Kata Morsi: mereka lupa saya telah menghafalnya sejak 30 tahun yang lalu. Saya meminta mushaf hanya ingin menyentuhnya. Ya Rabb.

Sebelum kudeta, Morsi di meja kerjanya memajang kaligrafi

وَاتَّقُوا يَوْمًا تُرْجَعُونَ فِيهِ إِلَى اللَّهِ

"Dan takutlah pada (Azab) di hari yang pada waktu itu kamu semua dikembalikan kepada Allah."

Hari ini Morsi telah kembali kepada Rabbya dengan bahagia.

Adapun para pembunuhnya tidak akan pernah bisa tenang. Biasanya tidak ada cara kematian bagi pembunuh selain dibunuh. Begitu juga untuk para pendukung pembunuhan terhadap Morsi, semoga laknat Allah, malaikat dan bumi seisinya mengikuti kalian sampai neraka.

يا ايتها النفس المطمئنة, ارجعى الى ربك راضية مرضية
فادخلى فى عبادى وادخلى جنتى

Hai jiwa yg tenang, kembalilah kepada Tuhanmu dg hati puas lagi diridhai-Nya
Maka masuklah ke dalam kelompok hamba-Ku
Masuklah ke dalam surga-Ku

Selamat jalan presiden, kami pun akan menyusul Morsi.

(Dari twit @hasmi_bakhtiar 18/6/2019)

Baca juga :