Udah sempat bikin statement tapi ditarik, berarti ada tekanan. Kayak gini malah bikin tambah terang-terangan

“Apabila seorang hamba telah mencapai batas kemampuannya dalam menegakkan kebenaran, dan tak ada lagi kekuatan yang bisa ia andalkan, maka Allah akan turun tangan—dengan cara-Nya yang misterius namun pasti.”

Profesor Sofian Effendi tidak perlu dilibatkan lagi  dalam kasus Ijazah . Beliau sudah sepuh, harus kita lindungi dan kita hindarkan dari akhir yang buruk.  Misal ada ancaman atas kebijakan beliau di masa lalu dan sebagainya.
Pencabutan pernyataan Profesor Sofian Effendi saya baca sebagai cara Allah untuk menutupi dan melindungi beliau.

Cukup satu kali pernyataan JUJUR  beliau yang sudah beredar menjadi  data digital abadi, yang tak akan terhapus dengan surat pernyataan dan klarifikasi apapun berikutnya.

Itu sudah cukup.

 Allah selalu bekerja dengan caraNya yang Maha Luarbiasa. 
Kebenaran itu milikNya.

Kita semua ini, Roy, Rismon, saya, Eggi, Rizal, Kurnia dkk,  hanyalah alatNya. 

Di tanggal 16 Juli 2025
Profesor Sofian Effendi sudah menjadi alatNya, yang bekerja satu kali saja, tetapi  sangat efektif.

Pencabutan pernyataan di  tanggal 17 Juli 2025, tak ada artinya, 
ketika Kebenaran sudah dikumandangkan.

Wamakarru wamakarrallah.

(Dokter Tifa)

Baca juga :