Halo Pak Jokowi, Masih Ingat Ini? "Negara Harus Kuat, Tidak Boleh Polri Kalah dengan Kelompok Perusak!"


[PORTAL-ISLAM] Sejak Ahok si Penista Agama divonis 2 tahun penjara, para pendukungnya melakukan demo berhari-hari menuntut Ahok dibebaskan.

Demo massa ahoker ini sangat kasat mata memaksakan kehendak dan melanggar aturan negara:
- Melewati batas jam 18.00
- Anarkis, bakar-bakaran
- Membawa senjata tajam
- Memasuki bandara
- Melanggar UU Penerbangan
- Mengancam memerdekakan diri
- Menyandera pegawai Pengadilan Tinggi DKI
- Tidak toleran, tetap demo di Hari Raya Waisak

Mereka jelas-jelas kelompok perusak NKRI.

Tapi kenapa seakan dibiarkan?

Pak Presiden Jokowi, masih ingatkah bapak menyatakan dengan tegas "Negara Harus Kuat, Tidak Boleh Polri Kalah dengan Kelompok Perusak!"

Bahkan sampai-sampai oleh KOMPAS, pernyataan bapak ini diberi tanda seru (!) pada judul yang menunjukan betapa tegas dan serius ucapan bapak.

Pak Jokowi, berikut kami tuliskan kembali berita KOMPAS, untuk sekedar saling mengingatkan barangkali bapak sudah lupa.

Negara Harus Kuat, Tidak Boleh Polri Kalah dengan Kelompok Perusak!

JAKARTA, KOMPAS.com — Presiden Joko Widodo meminta Polri jangan kalah dari kelompok-kelompok kecil yang ingin merusak keberagaman dan persatuan di Indonesia.

Presiden juga meminta Polri tidak ragu menindak kelompok-kelompok seperti itu.

"Jangan ragu dalam bertindak untuk penegakan hukum yang tegas. Tidak boleh institusi sebesar Polri, ragu, apalagi kalah, terhadap kelompok, organisasi, atau tokoh siapa pun," ujar Jokowi dalam acara pengarahan kepada jajaran Polri di Aula PTIK, Jakarta, Selasa (8/11/2016).

Dalam pengarahan itu hadir 602 personel Polri. Mereka terdiri dari bintara serta perwira komandan grup dan komandan peleton yang menjaga unjuk rasa 4 November lalu.

Kapolda seluruh Indonesia, perwira menengah, perwira tinggi, serta pejabat utama di lingkungan Mabes Polri juga hadir dalam pengarahan itu.

Jokowi melanjutkan, hanya dengan penegakan hukum terhadap para perusak keberagaman dan persatuan itulah negara Indonesia akan kuat dan berjaya di mata dunia internasional.

"Dan itu terletak di tangan saudara-saudara semuanya. Negara harus kuat. Marwah institusi Polri harus tetap dijaga. Sekali lagi, saya mengingatkan, penegakan hukum yang jelas dan tegas harus dilakukan," ujar Jokowi.

Kepala Negara kini tengah melakukan konsolidasi pasca-aksi unjuk rasa mendesak proses hukum terhadap Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok.

(Baca: Jokowi Sebut Aktor Politik 4 November Akan Diungkap dan Diproses Hukum)

Jokowi sudah bertemu pengurus PBNU dan Muhammadiyah serta jajaran TNI dan Polri.

Pasca-kerusuhan pada Jumat malam, Presiden menyebut adanya aktor-aktor politik yang memanfaatkan situasi.

Aksi unjuk rasa di depan Istana pada Jumat siang hingga petang berjalan damai dan tertib. Namun, pada Jumat malam kericuhan terjadi.

Link: http://nasional.kompas.com/read/2016/11/08/12343801/jokowi.negara.harus.kuat.tidak.boleh.polri.kalah.dengan.kelompok.perusak.

PERNYATAAN TEGAS Bapak ini pasca Aksi Umat Islam 411.

Pak Jokowi, apa pernyataan tegas ini HANYA KHUSUS untuk kami Umat Islam??? Yang justru terbukti jutaan massa tapi tetap tertib, santun, damai dan penuh toleransi.

Apakah kelompok lain yang sekarang TERBUKTI ANARKIS tidak berlaku ketegasan untuk mereka???

Apa hukum dan peraturan hanya untuk kelompok Islam???

Sedang yang lain boleh tanpa aturan dan melanggar UU???

Apa Pak Jokowi itu Presiden seluruh Rakyat Indonesia???

Atau hanya untuk rakyat tertentu saja???

Apakah kondisi kisruh ini akan dibiarkan terus??? Antar rakyat saling kelahi???

Itu pertanyaan-pertanyaan yang mungkin bisa bapak renungkan di tengah kunjungan bapak ke RRC.

Kami rakyat Indonesia menanti jawaban dan pernyataan tegas dari Presiden kami.

Kami rakyat Indonesia hanya meminta KEADILAN, sesuai cita-cita pendiri bangsa dna tertera dalam Pancasila.

"KEADILAN SOSIAL BAGI SELURUH RAKYAT INDONESIA"


Baca juga :