Mantan Stafsus SBY: Jokowi Tidak Rela Ahok Kalah


[PORTAL-ISLAM]  Mantan staf khusus Susilo Bambang Yudhoyono, Andi Arief berkicau di Twitter tentang adanya upaya presiden Joko Widodo menjegal pasangan calon Gubernur DKI Jakarta nomor urut satu, Agus Yudhoyono-Sylviana Murni.

"Cerita seorang menteri yang berkantor di Istana, Jokowi tidak rela Ahok kalah, "potong leher saya" kalau Ahok kalah," tulis Andi Arief lewat akun twitter @andiariefaa, hari ini 19 Januari 2017.
Pasangan Agus, Sylviana Murni diberitakan akan diperiksa Direktorat Tindak Pidana Korupsi Bareskrim Polri untuk dimintai keterangan terkait dugaan korupsi dalam pengelolaan dana bansos Pemerintah Provinsi DKI Jakarta di Kwarda gerakan pramuka DKI tahun anggaran 2014 Rp 6,81 Miliar dan tahun 2015 sebesar Rp 6,81 Miliar.

Andi menilai, pemeriksaan Sylvi merupakan upaya kriminalisasi.

"Pengelola Dana bansos itu centralistik di Jakarta, ada pada Gubernur dan Wakil Gubernur, misalnya Guntur Romli dapat bansos dari Ahok," tulis Andi.

Lewat kriminalisasi itu, kata Andi, sejarah akan mencatat, meski belum tentu berhasil, Jokowi sudah memperalat polisi menjegal AHY.

Dia juga meminta agar, polisi memeriksa istri Joko Widodo, Iriana.

"Bukankah juga sebagai penerima Dana bansos 2013 sebagai ketua Dharma wanita?," kata Andi.

Selain Iriana, polisi juga harus mengusut aliran dana Bansos ke Polda Metro Jaya.

"Jaman kapolda Metro Pak tito Polda Metro terima Bansos DKI Tahun 2014 Rp. 29.578.105.415. Mudah-mudahan ini juga diperiksa," katanya.

Andi berharap agar Sylvi kuat menghadapi, segala persoalan hukum yang menjeratnya.

"Setelah isu masjid gagal, sekarang pake isu kwarda Pramuka. Hadapi bu, Ibu tokoh perempuan yang hebat," kata Andi.

Dikatakan Andi, kasus yang menimpa Sylvi akan mentah.

"Jokowi cemas kekuasaannya  hilang jika anak ingusan menang. Saya khawatir AHY dihabisi dengan cara lain," katanya.

Sumber: Rimanews
Baca juga :