PERTAMINA SAMPAH!
By Tere Liye
Berita ini benar-benar menyakitkan. Banget.
Bayangkan, rakyat membeli pertamax bertahun-tahun, karena dia tidak mau beli pertalite, tidak mau ngambil jatah subsidi rakyat miskin, takut harom menurut kiyai-kiyai fans pemerintah, eeeh, saat dia beli Pertamax, ternyata itu diduga campuran saja. Itu tuh pertalite, dioplos.
Ya Rabbi, alangkah kejam orang-orang ini. Jika kasus ini terbukti di pengadilan, jelas rakyat banyak dirugikan ratusan trilyun, 193 trilyun. Dan rakyat pemakai Pertamax, dobel kuadrat ruginya. Sudahlah dia bayar lebih mahal, eh, mesin mobilnya ternyata dikasih bensin murahan.
Bangsat of the bangsat. Bajingan of the bajingan.
Dan kalian wahai direksi, komisaris PERTAMINA, kalian ngapain saja. Iya saya tahu, kalian akan ngeles ini tuh anak perusahaan, bla bla bla. Tapi kejadian ini ada di lembaga kalian. Enak saja kalian melempar tanggung jawab. Orang2 ini, tantiem per tahunnya total bisa setengah trilyun. Petinggi2 pertamina itu, direksi, komisaris, sebulan bisa dapat 2-4 milyar. Kalian harusnya pelototin semua. Buat apa punya staf2, fasilitas gilak, gaji dan tantiem melimpah, jika elu cuma duduk2 santai di kantor.
Dan ayolah, sudah saatnya, direksi2, komisaris2 itu memang ditunjuk berdasarkan prestasi, kinerja, dan lebih2, orang2 yg bersih. Bukan ponakan siapalah, relawan manalah, koneksi apalah, orang partai, dll, repot kalau terus begini. Dia cuma duduk menikmati gaji, nggak ngerti blas jika anak buahnya, temannya, sibuk malingin duit negara.
Terakhir, wahai kalian konsumen PERTAMAX selama ini, jika kalian mau nuntut negara atas kasus ini, mari ngumpul. Enak saja bertahun-tahun SPBU pertamina nipu begini. Iyaa saya tahu bangsat! Itu tuh bukan SPBU-nya yg nipu, itu anak perusahaan Pertamina yg jadi penyalur Pertamaxnya, tapi kamu jelas bagian dari yg menjual. Elu tuh kalau ngeles enaaak banget. Jika jutaan rakyat nuntut, minta ganti rugi, kamu mau bayar?
Ratusan trilyun duit rakyat habis buat beli Pertamax abal2.
Sungguh, sampai kasus ini terang benderang, JANGAN lagi beli BBM di SPBU Pertamina. Pertamaxnya diduga oplosan. Apalagi soal akurasi jumlah liter dll-nya, entahlah. Mbuh!
*fb
Kalian JAHANNAM.
— Muhammad Said Didu (@msaid_didu) February 25, 2025
Kalian kurangi subsidi Petralite dg alasan tdk ada dana, tdk diproduksi lagi, merusak lingkungan tapi ternyata kalian menipu rakyat dg menjual RON 90 (Petralite) dg harga Pertamax (RON 92).
Bajingan asu. Cah tipis pikirane paling nyolong sandal di masjid atau nyolong pisang milik tetangganya. Lah ini nyolong trilyunan. Bajingaaaaan.!!! https://t.co/KIfWueURSU
— Amal Alghozali (@pemudaidamanid) February 25, 2025