Dakwah bertahap dan Da'i keblinger

Fulanah: "Ini ada yang mau ngaji, tapi belum berhijab, bahkan shalat belum bisa. Boleh ikut ngaji?"

Ustadzah: "Boleh. Kalau dia mau, ngaji privat dengan saya juga boleh. Nanti saya ajari baca Qur'an, ajari shalat, dll. Tidak perlu bayar dengan saya."

6 bulan kemudian, setelah diajari pandangan yang benar tentang kehidupan, ditanamkan keimanan kepada Allah dan hari akhir, serta dibimbing baca Qur'an dan cara shalat, si perempuan ini sudah mulai menutup aurat, sudah sampai iqra jilid 4, dan sudah bisa shalat.

Tepat 2 tahun sejak dia mulai ngaji, dia sekarang sudah aktif dalam aktivitas dakwah, rutin hadir di berbagai pengajian, sudah berhijab syar'i, sudah lancar baca Al-Qur'an, bahkan sudah mulai belajar bahasa Arab.

Ini yang namanya dakwah dan bimbingan Islam secara bertahap. Arahnya jelas.

•••

Tapi kalau ada yang ngaji bertahun-tahun, tetap tidak shalat, tetap tidak menutup aurat, bahkan bangga dengan kemaksiatannya tersebut, karena dia bisa 'menyeimbangkan' antara ngaji dan maksiat, lalu "sang da'i" malah menganggap hal itu sebagai keberhasilan, maka itu namanya da'i keblinger.

(Ust. Muhammad Abduh Negara)

Baca juga :