[PORTAL-ISLAM.ID] Calon presiden nomor urut 1, Anies Baswedan bicara tentang gagasannya untuk memajaki 100 orang terkaya di Indonesia.
Hal itu sebelumnya diungkapkan Muhaimin Iskandar (Cak Imin) selaku pasangannya sebagai calon wakil presiden dalam debat kedua.
Anies Baswedan mengatakan ingin menciptakan sistem pajak yang berkeadilan. Menurutnya, harta 100 orang terkaya di Indonesia lebih banyak dari harta yang dimiliki 100 juta penduduk Indonesia.
"Kita ingin sistem perpajakan kita berkeadilan. Kita hanya bicara yang 100 terkaya dan 100 terkaya itu kekayaan mereka lebih dari 100 juta penduduk Indonesia. Sebuah gambaran ketimpangan, karena itu rumus kita adalah membesarkan yang kecil tanpa mengecilkan yang besar," kata Anies, dikutip dari channel Youtube-nya.
Untuk itu, ke depan Anies ingin meningkatkan produktivitas dan perpajakan yang berkeadilan bagi 100 orang terkaya. Dengan begitu manfaatnya dinilai akan dirasakan oleh lebih banyak orang.
"Hampir semua yang di puncak mendapatkan kekayaan sebesar itu akibat privilege (keistimewaan) yang diberikan oleh negara. Apakah itu pertambangan, perkebunan, apapun itu datangnya dari negara. Ada 1-2 yang memang lewat aktivitas pasar, pure (murni) perekonomian, tapi sebagian besar adalah mendapatkan kesempatan dari negara. Maka faedahnya harus bisa dirasakan oleh orang banyak," ucap Anies.
Anies pun sempat ditanya oleh moderator apakah berani memajaki 100 orang terkaya?
Anies tegas menjawab, "Emangnya (saya) ada utang budi apa? Lantas yang 100 paling kaya (saya) nggak berani ketemu? Hahaha."
Dalam orasinya, Anies menekankan tidak ada rencana untuk menaikkan pajak kepada masyarakat secara luas. Ia berpandangan bahwa wajib pajak adalah yang bekerja untuk kemajuan.
"Tidak ada rencana menaikkan pajak. Jadi jangan sampai nanti perubahan itu artinya menaikkan pajak. Lho kita justru ingin lebih efisien dan kami tidak ingin menyebut wajib pajak dengan istilah binatang (Anies menyindir Gibran saat Debat Cawapres -red). Bukan. Ini orang-orang yang bekerja untuk kemajuan (bukan binatang)," imbuhnya.
Sebelumnya, Cak Imin menyatakan keinginannya untuk mengejar pajak dari 100 orang terkaya di Indonesia. Di sisi lain, pajak untuk kelas menengah akan diturunkan demi rasa keadilan.
"Kita harus punya keyakinan bahwa 100 orang yang kaya ini kita pajaki bersamaan dengan kita turunkan pajak kelas menengah di Indonesia," ucap Cak Imin.(Detik)