Abu Ubaidah: Perang Berlanjut, Tak Ada Negosiasi Soal Tawanan

[PORTAL-ISLAM.ID]  Juru bicara Brigade Al-Qassam, Abu Ubaidah mengonfirmasi bahwa pertempuran akan terus berlanjut di berbagai titik di lapangan dan tidak ada negosiasi mengenai masalah tawanan.

Dalam pidatonya di televisi, Abu Ubaidah mengatakan bahwa pertempuran ini akan berlanjut dan seluruh divisi tentara pendudukan Israel yang masuk ke Gaza akan tewas pada hari pertama pertempuran.

Dia menambahkan, “Kami masih mengamati pasukan kami dengan personel lain yang berada di posisi musuh, mengirimkan bala bantuan dan menyandera."

Mengenai sandera Israel di Gaza, juru bicara resmi Al-Qassam ini menekankan bahwa tidak ada musyawarah atau negosiasi dalam masalah tawanan. Karena masalah tawanan Israel itu strategis, dan musuh harus membayar harga yang kita inginkan sebagai imbalan atas para tawanan itu.

Ia menjelaskan, operasi Badai Topan Al-Aqsha terjadi setelah kezaliman Zionis mencapai puncaknya dalam penodaan Masjid Al-Aqsha. “Musuh (Israel) mengira dengan menutup Al-Aqsha untuk rakyat Palestina dan melepaskan kawanan pemukim Yahudi memicu perang agama, menghancurkan masjid kami, menghina Nabi kami, dan melanggar Tempat Suci Ketiga setelah Dua Masjid Suci (Masjidil Haram dan Masjid Nabawi) mereka mengira akan lolos dari hukuman atas kejahatan mereka."

Abu Ubaidah menambahkan, Israel mengira sendirian bisa menguasai rakyat kami di Tepi Barat, membunuh ratusan rakyat kami dalam dua tahun terakhir dan melukai ribuan lainnya.

Dia menunjukkan bahwa Israel berpikir bahwa dengan membatasi orang-orang kita di dalam wilayah pendudukan dan memicu kejahatan, hal itu tidak akan berlangsung tanpa sanksi. Musuh juga berpikir bahwa dengan memblokade Gaza, mencekiknya, membatasinya, dan membunuhnya secara perlahan, itu akan berlangsung tanpa hukuman.

Jubir Al-Qassam ini menekankan bahwa kejahatan Israel yang didiamkan oleh dunia, dan diabaikan oleh PBB meski kaum tertindas dan terzalimi berteriak keras juga atas pelanggaran besar terhadap tempat dan simbol suci, maka Badai Topan Al-Aqsha adalah respon terhadap agresi yang dimulai oleh pendudukan.

Abu Ubaidah menambahkan, “Hari ini kalian mendengar si tua renta Menteri Pertahanan Israel, Yoav Galant, berbicara tentang “binatang manusia” menunjuk “singa-singa pejuang Palestina” yang menginjak-injak “babi tentara Israel”.

Abu Ubaidah menekankan bahwa Israel tidak mampu, selama 60 jam hingga saat ini menghadapi tentara Al-Qassam meskipun semua senjata yang dimilikinya dan memiliki pasukan elit, namun semua ini tidak berhasil dan tidak membuahkan hasil di masa depan. Israel tidak akan berhasil dengan semua yang dimilikinya menghadap kebenaran dan konfrontasi dengan Al-Qassam. (PIP)

Baca juga :