JEJAK JIWASRAYA, Heboh kasus korupsi BTS Kemenkominfo ternyata tidak ada apa-apanya....

JEJAK JIWASRAYA

Oleh: Joko Intarto

Mirip lirik lagu Bengawan Solo: Air mengalir sampai jauh… Begitu pula uang hasil korupsi yang terjadi di perusahaan pelat merah: Asuransi Jiwasraya yang disidangkan dua tahun lalu.

Tindakan korupsi tersebut telah menimbulkan kerugian yang fantastis: Rp16 triliun. Heboh kasus korupsi BTS Kemenkominfo ternyata tidak ada apa-apanya.

Enam orang penting dalam kasus tersebut akhirnya masuk bui dengan hukuman beragam. Mulai hukum 20 tahun hingga seumur hidup. Selain itu, para terpidana juga wajib membayar uang pengganti dan aset-asetnya disita negara.

Karena telah inkrah, menarik kalau kasus ini diungkap sebagai ilmu pengetahuan hukum pidana melalui buku. Seharian kemarin, saya berdiskusi dengan beberapa orang untuk mekanisme teknis pengumpulan datanya. Alhamdulillah. Data-data sudah mulai masuk.

Bahkan modus operandinya sudah disederhanakan dalam bentuk skema. Dari situ sangat mudah dipahami bagaimana awalnya dan siapa saja yang terlibat, kemudian bagaimana selanjutnya dan siapa lagi yang menikmati hasilnya serta dilarikan kemana saja uang haram itu.

Dari data-data yang telah terkumpul, saya menemukan judul untuk buku itu: Money Laundering dan Jejak Korupsi Jiwasraya.

Judul itu rasanya sudah memberi gambaran yang lengkap tentang dua tindak pidana yang dilakukan para terpidana:
- Kejahatan korupsi sebagai tindak pidana asal
- Kejahatan pencucian uang sebagai tindak pidana lanjutan.

Meski diatur dalam undang-undang yang berbeda, kejahatan pencucian uang dalam praktiknya bukan tindak pidana yang berdiri sendiri. Harus ada tindak pidana asal untuk membuktikan dari mana sumber uang haram itu berasal. Kejahatan pencucian uang dilakukan agar uang kotor itu menjadi uang bersih.

Karena pelakunya orang-orang yang professional di pasar keuangan, teknik pencucian uangnya pun menjadi sangat canggih.

Yang menjadi pertanyaan sekarang, adakah yang mau menjadi sponsor penerbitan buku ini? Tanpa ada sponsor, buku ini sebenarnya bisa saja diterbitkan. Tetapi harganya akan lumayan mahal. Saya ingin buku ini bisa terjangkau semua khalayak sebagai media edukasi.(jto) 

Baca juga :