Hal yang hebat begini pun tak menjadikan masyarakat Malaysia tergila-gila kayak orang kesurupan kepada Pemimpinnya...

[PORTAL-ISLAM.ID]  Mengidolakan, memuji, menyanjung, bahkan sampai membela Pemimpin yang kebijakannya terbukti berpihak pada rakyat, sebetulnya itu hal yang wajar...

Yang gak wajar dan diluar nurul itu... pemimpin yang jelas-jelas gagal, rakyat tambah sengsara, untuk kebutuhan dasar saja harus antri mengular, tapi dipuja puji dan dibela mati-matian kayak orang kesurupan...

BEDA DENGAN DI MALAYSIA...

PEMIMPINNYA HEBAT BEGINI... KEBIJAKANNYA PRO RAKYAT... TAPI RAKYAT MALAYSIA BIASA-BIASA SAJA... GAK TERGILA-GILA KAYAK ORANG KESURUPAN... 

"Hal yg hebat begini pun tak menjadikan masy Malaysia tergila2 kayak org kesurupan kpd nya.
Beda mental…," sentil netizen akun Martinus Butarbutar @MartinusButarb1 mengomentari berita PM Anwar Ibrahim: Malaysia Akan Pungut Pajak Hanya Jika Diperlukan.

👇👇

PM Anwar Ibrahim: Malaysia Akan Pungut Pajak Hanya Jika Diperlukan

Perdana Menteri Malaysia Anwar Ibrahim mengatakan pemerintahannya akan mulai menerapkan pendekatan memungut pajak jika diperlukan.

Anwar mengatakan pemerintah memang sangat membutuhkan pajak untuk melanjutkan pembangunan bangsa. Namun, menurut Anwar, hal ini tidak boleh dibebankan kepada rakyat atau perusahaan.

"Bagi negara kita, kebijakannya adalah memungut pajak ketika benar-benar diperlukan dan tidak boleh membebani pembayar pajak. Perubahan anggaran yang akan datang akan didasarkan pada pendekatan ini," kata Anwar dalam pidato pembukaan di Konferensi Perpajakan Nasional 2023 di Kuala Lumpur pada Selasa (1/8/2023).

"Pajak hanya jika diperlukan," paparnya menambahkan.

Anwar mengatakan pendekatan ini diterapkan demi mendorong produktivitas pembangunan bangsa sekaligus menjamin kesejahteraan kaum terpinggirkan.

"Dengan demikian, institusi perpajakan harus sangat efisien, sangat jelas, dan sangat efektif," ucap Anwar.

Anwar menuturkan tata kelola yang baik sangat penting untuk membersihkan negara dari korupsi endemik, yang berdampak pada pendapatan yang dihasilkan melalui perpajakan.

Dia juga mengatakan pendekatan Ekonomi Madani akan menjadi landasan bagi beberapa kebijakan lain yang akan diumumkan dalam beberapa bulan mendatang.

"Dalam beberapa minggu ke depan, kami akan mengumumkan Rencana Induk Industri, dan setelah itu, tinjauan jangka menengah Rencana Malaysia ke-12," ucap Anwar.

Anwar menuturkan anggaran Ekonomi Madani kedua akan diresmikan pada Oktober.

"Kita bisa mengumpulkan sebanyak-banyaknya tapi kalau masalah tata kelola tidak diselesaikan, ada kebocoran. Anda bisa membelanjakan 22 miliar ringgit untuk membantu rakyat, tetapi ada kebocoran di sekitar 5-6 miliar ringgit yang hilang," paparnya menambahkan seperti dikutip The Star.

Anwar merujuk pada anggaran untuk mitigasi banjir di Negeri Jiran. Pada November lalu, Komisi Anti-Korupsi Malaysia (MACC) mengatakan akan memeriksa laporan tentang proyek mitigasi banjir senilai 22 miliar ringgit yang diduga menyalahi aturan lantaran disetujui ketika parlemen telah dibubarkan pada masa pendahulu Anwar.

Sementara itu, Februari lalu, Anwar juga menegaskan proyek mitigasi banjir ini akan ditender ulang sehingga dapat menghemat 2 miliar ringgit anggaran negara. Sebelumnya, pemerintah menganggarkan sampai 15 miliar ringgit untuk enam proyek mitigasi banjir ini.

(CNN)
Baca juga :