Tepis Pernyataan Ketua GP Ansor Yaqut, Gerindra PKB Solid!

[PORTAL-ISLAM.ID]  Elite Partai Kebangkitan Bangsa dan Partai Gerindra menggelar pertemuan di kediaman Prabowo Subianto, Ketua Umum Gerindra, di Jalan Kertanegara IV, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, kemarin malam. Pertemuan elite kedua partai ini bertujuan mengukuhkan Koalisi Kebangkitan Indonesia Raya. 

Prabowo mengatakan tujuan pertemuan lanjutan kedua elite partai ini adalah untuk semakin memantapkan langkah Koalisi Kebangkitan Indonesia Raya dalam menghadapi Pemilu 2024. 

“Kami tidak mau kalau banyak lompat sini, lompat sana,” kata Prabowo seusai pertemuan, Jumat malam, 28 April 2023. 

Ia mengatakan pertemuan elite kedua partai itu membahas dinamika politik terbaru. 

Hadir dalam pertemuan tersebut, di antaranya, Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar, Wakil Sekretaris Jenderal PKB Syaiful Huda, Wakil Ketua Umum PKB Jazilul Fawaid, serta sejumlah kader PKB. Adapun Prabowo didampingi beberapa pengurus DPP Gerindra.

“Kesimpulannya, kami sangat solid dan optimistis. Karena kami setulus-tulusnya, seikhlas-ikhlasnya, ingin berbakti kepada rakyat,” ujar Prabowo. 

Di tempat yang sama, Muhaimin mengatakan Gerindra dan PKB sudah bersepakat membangun komitmen dan memperbarui kerja sama dan koalisi. Koalisi Kebangkitan Indonesia Raya berpeluang menjadi koalisi yang lebih besar karena ada partai lain yang hendak bergabung (diduga Golkar -red). 

“Insya Allah, ke depan, kami akan bekerja lebih keras lagi agar koalisi ini sampai pada pilpres dengan hasil kemenangan yang kami harapkan,” kata Cak Imin.

Koalisi Kebangkitan Indonesia Raya sesungguhnya dibentuk pada 18 Juni 2022. Koalisi kedua partai ini melengkapi dua koalisi lainnya, yaitu Koalisi Perubahan dan Koalisi Indonesia Bersatu (KIB). Koalisi Perubahan terdiri atas Partai NasDem, Partai Keadilan Sejahtera, dan Partai Demokrat. Sedangkan KIB terdiri atas Partai Golkar, Partai Amanat Nasional, dan Partai Persatuan Pembangunan.

Sejauh itu, Gerindra menyodorkan Prabowo sebagai calon presiden dan PKB mengajukan Muhaimin sebagai calon wakil presiden. Tapi kedua partai belum mendeklarasikan pasangan calon presiden hingga saat ini.

Seusai pertemuan pada Jumat kemarin, Prabowo dan Muhaimin masih enggan membocorkan keputusan Koalisi Kebangkitan Indonesia Raya ihwal nama calon presiden dan calon wakil presiden yang akan diusung. 

“Nanti pada waktunya akan disampaikan,” ujar Muhaimin. 

Anggota Dewan Pembina Gerindra, Andre Rosiade, mengatakan calon presiden yang akan diusung Koalisi Kebangkitan Indonesia Raya adalah Prabowo. Sedangkan nama calon wakil presiden belum diputuskan. 

“Soal cawapres, seperti yang disampaikan oleh Pak Prabowo, masih dipersiapkan,” kata Andre. “Jadi, enggak usah buru-buru. Kami santai saja. Yang penting, tetap solid.”

Sependapat dengan Andre, Ketua DPP PKB Daniel Johan mengatakan sejauh ini hanya nama Prabowo dan Muhaimin yang mengemuka di lingkup internal Koalisi Kebangkitan Indonesia Raya sebagai kandidat calon presiden dan wakil presiden. “Sejauh ini di lingkup internal kami menyatakan tidak ada calon selain Pak Prabowo dan Cak Imin,” kata Daniel. 

Daniel melanjutkan, jika ada figur lain yang bakal menggantikan posisi Muhaimin sebagai calon wakil presiden, hal itu akan diputuskan oleh kedua partai. “Itu keputusan Pak Prabowo dan Cak Imin yang bisa menentukan,” ujarnya.

Daniel menambahkan, Koalisi Kebangkitan Indonesia Raya bersikap terbuka terhadap partai lain yang ingin bergabung ke koalisi ini. Namun, kata Daniel, partai tersebut harus mengikuti aturan main koalisi, yaitu tak menyodorkan nama baru sebagai calon presiden ataupun calon wakil presiden. “Kecuali kalau di antara kedua ketua partai sudah memutuskan, ya, kami sebagai kader akan mengikutinya,” kata Daniel.

Cuitan Yaqut

Ia juga menepis cuitan Ketua Gerakan Pemuda Ansor—organisasi sayap Pengurus Besar Nahdlatul Ulama—Yaqut Cholil Qoumas, di akun Instagram-nya. Yaqut menyebutkan Prabowo lebih cocok berpasangan dengan Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto. Daniel menegaskan, pernyataan itu tak mengganggu partainya karena setiap orang bebas berpendapat dan berekspresi. “Itu hak beliau untuk menyampaikan pendapat,” kata Daniel. 

Peneliti senior Populi Center, Usep Saepul Ahyar, mengatakan Muhaimin sangat berpeluang menjadi calon wakil presiden dari Prabowo. Kedua nama itu ia anggap bisa saling melengkapi kekurangan dan kelebihan masing-masing. Misalnya, Prabowo kuat di Jawa Barat, Banten, dan Sumatera. Lalu Muhaimin populer di Jawa Tengah dan Jawa Timur. 

“Muhaimin adalah figur yang memiliki power di wilayah yang tak terjamah oleh Prabowo. Jadi, saya rasa peluang dia untuk maju sangat terbuka lebar,” kata Usep.

Ia juga menilai komposisi calon presiden dan wakil presiden di Koalisi Kebangkitan Indonesia Raya tak akan berubah meski Golkar bergabung. Usep berpendapat Airlangga tidak akan menggeser posisi Muhaimin sebagai kandidat calon wakil presiden dari Prabowo ketika bergabung ke Koalisi Kebangkitan Indonesia Raya. Sebab, elektabilitas Muhaimin masih unggul dari Airlangga. 

(Sumber: Koran Tempo)
Baca juga :