DIBONGKAR NETIZEN...!! DUGAAN MANIPULASI CUKAI ROKOK DAN PERAN OKNUM BEA CUKAI

DUGAAN MANIPULASI CUKAI ROKOK DAN PERAN OKNUM BEA CUKAI 

By @PartaiSocmed

Setiap kali kita disodori argumen tentang hubungan antara kenaikan cukai rokok dgn pemulihan defisit BPJS. Sebenarnya tidak ada hubungannya, tapi kenaikan cukai rokok memang meningkatkan pendapat negara.

Nah, bicara tentang kenaikan pendapatan negara dari cukai rokok ini sebenarnya bisa dimaksimalkan bahkan tanpa menaikkan cukai rokok apalagi dengan dinaikkan. Kuncinya adalah para pegawai @beacukaiRI bekerja secara jujur dan amanah.

Yg sering jadi masalah adalah adanya oknum2 Bea Cukai yg cuma galak terhadap pengusaha rokok kecil tapi melempem bahkan terindikasi bekerja sama dengan pemain rokok besar yg nakal.

Contoh yg paling mencolok mata adalah yg terjadi di Pasuruan. Terdapat indikasi pembiaran manipulasi cukai rokok oleh pihak Bea Cukai kepada group PT. RMS yg dipimpin oleh Rokhmawan yg jadi kaya raya itu.

Modusnya kira2 seperti dalam berita ini: "Kecurangan Peruntukan Pita Cukai, Rokok SKM Ditempel Cukai SKT".

Pelanggran dan kecurangan peruntukan pita cukai rokok yang seharusnya memakai pita cukai SKM menjadi pita cukai rokok SKT

Rokhmawan ini dulu pernah dipenjara karena kasus rokok ilegal tapi setelah bebas dia bermain lebih halus. Bukan lagi jual rokok tanpa cukai tapi menggunakan cukai rokok SKT (Sigaret Kretek Tangan) yg jauh lebih murah untuk rokok SKM (Sigaret Kretek Mesin) produksinya.

SKM: Sigaret yg proses produksinya seluruhnya, atau sebagian menggunakan mesin.

SKT: Sigaret yg seluruh proses produksinya tanpa menggunakan mesin.

Berikut adalah perbedaan tampilan cukai SKT dan SKM. Kertas cukai SKT memanjang dan karenanya ditempel di pinggir kemasan, sedangkan kertas cukai SKM tidak panjang dan biasanya ditempel di badan kemasan.
Mengenai harga cukai rokok terdapat perbedaan yg menyolok antara SKM dan SKT. SKM Rp600 perbatang sedangkan untuk SKT cuma Rp120 perbatang. 

Nah disparitas (perbedaan) harga inilah yg memunculkan peluang kerja sama yg saling menguntungkan antara pengusaha dan oknum Bea Cukai tapi merugikan negara.

Mari kita hitung dari sisi kerugian negara. Permainannya seperti ini: 

Sekali kirim 1 fuso bisa 200 karton
Dengan perhitungan seharusnya:
Jika resmi SKM harga per bungkus Rp600 x 20 batang
Rp12.000 cukai resmi belum ppn

Rp 12.000 x 800 bungkus (1karton)= Rp 9.600.000
Rp 9.600.000 x 200 karton = Rp 1.920.000.000 (Rp 1,92 Milyar)

Permainan mereka disini menggunakan pita SKT (kretek tangan)
12 x 120 per batang = 1.440
1.440 x  800 = 1.152.000
1.152.000 x 200 = Rp 230.000.000 (Rp 230 Juta)

👉Dari satu kali kirim, negara harusnya mendapatkan Rp 1,9 Milyar, disini hanya dapat Rp 230 Juta.

Nah sekarang mari kita lihat produk-produk rokok group PT. RMS ini (mereka punya banyak sekali merek) memakai pita cukai jenis SKT atau SKM? Padahal rokok mereka jelas-jelas rokok jenis SKM (mesin).

Kemungkinan setelah ini akan ada yg berdalih sambil mengeluarkan bukti rokok mereka sudah pakai cukai SKM, maka kami berikan bukti review video ini. Jelas itu pita cukai SKT (memanjang, ditempel di pinggir kemasan -red). Sengaja kami download agar jika video youtube-nya dihapus tetap masih tersimpan.

Agar kongkalikong ini berjalan langgeng maka target penerimaan cukai harus tetap tercapai. 

Caranya bagaimana? Yaitu dengan main cantik. Pengusaha2 rokok tsb juga tetap punya kewajiban sebagian pakai cukai SKM, tidak boleh seluruhnya SKT.

Semua happy tapi dibalik itu tujuan pemerintah menaikkan cukai rokok untuk mengurangi jumlah perokok sekaligus menambah pendapatan negara jadi terbengkalai. Padahal harusnya penerimaan negara bisa jauh lebih tinggi dari sekedar pencapaian target saja.

Selain kerja sama yg bagus dg oknum bea cukai pengusaha rokok juga harus menjalin komunikasi yg akrab dgn pejabat daerah. Sedemikian akrabnya sehingga bisa cosplay jadi bupati.
Dengan selisih pembayaran cukai rokok yg sedemikian besar wajar jika pengusaha rokok jadi kaya raya, beli mobil sport seperti beli kacang goreng. Bahkan Inul pun menjulukinya Sultan.
Pertanyaannya mengapa praktek culas semacam ini bisa berjalan secara TERANG-TERANGAN? 

Benarkah oknum2 di bea cukai tidak mendapatkan apa2 dari pembiaran pelanggaran cukai rokok ini?

Meskipun kami mengkritik praktek pelanggaran cukai rokok yg merugikan negara ini tapi kami juga memahami bahwa kenaikan cukai rokok yg gila2an dari pemerintah belakangan ini adalah penyebab utama terjadinya permainan ini.

Sebab jujur2an saja pabrik rokok kecil yg tidak ikut permainan ini pasti akan mati jika mengikuti aturan cukai yg benar. Akibat kenaikan cukai rokok yg gila2an mereka dipaksa ikut dalam permainan atau gulung tikar. Yg tersisa hanyalah pabrik2 rokok raksasa atau yg mau main cukai.

Kecuali tujuan pemerintah memang mau membunuh pabrik rokok kecil dan memberi 'rezeki sampingan' pada oknum bea cukai maka harga cukai rokok SKM harus diturunkan namun target pencapaian cukai rokok SKM dinaikkan. Sehingga menutup potensi terjadinya kongkalikong oknum dan pengusaha

Sekian thread kami semoga mencerahkan. Terima kasih.

👇👇
Baca juga :