Ahmad Khozinudin Kritik Pertemuan PKS-Dubes AS

AMERIKA ADALAH JAGAL PALING JAHAT YANG BERLUMURAN DARAH UMAT ISLAM, TIDAK ADA SEDIKITPUN KEHORMATAN BERTEMU APALAGI BERSEKUTU DENGAN PENJAGAL

Oleh: Ahmad Khozinudin, SH

"Menjadi kehormatan bagi kami PKS bisa dikunjungi yang mulia Duta Besar Amerika Serikat untuk Indonesia Mister Kim, sebuah kehormatan yang tentu dari tadi diskusi dengan penuh kehangatan untuk bagaimana memajukan demokrasi, khususnya di Indonesia ini," [Ahmad Syaikhu, Presiden PKS, 15/2/2023]

Duta Besar Amerika Serikat (AS) untuk Republik Indonesia, Sung Yong Kim, bertemu dengan Presiden Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Ahmad Syaikhu. Dalam kesempatan itu, Dubes AS Sung Yong Kim ingin menunjukkan komitmennya terhadap demokrasi dan HAM.

Selain itu, dibahas soal pula soal hubungan antara AS dan Indonesia. Hubungan ekonomi antara Indonesia dan Amerika Serikat.

Sejumlah pihak, menafsirkan kunjungan ini sebagai bentuk keberpihakan AS kepada Oposisi dan Anies Baswedan, dikaitkan dengan kedudukan PKS bersama NasDem dan Partai Demokrat yang mengusung Anies Baswedan sebagai Capres pada Pemilu 2024.

Pembacaan dukungan Amerika dan Barat ini, juga ditandai dari sejak Anies menjadi Gubernur DKI Jakarta, yang diberi banyak panggung eksistensi global melalui sejumlah kunjungan di negara-negara Eropa. Kondisi ini, dianggap sebagai 'Manuver Cantik' untuk mengimbangi kekuatan rezim yang selama ini ditopang China.

Namun, kondisi ini sebenarnya malah sangat memilukan. Umat Islam sedang ada di dua persimpangan, setelah diterkam mulut singa akan diumpan dan ditelan mulut buaya.

Mengenai predikat 'yang mulia' dan rasa kehormatan PKS atas kunjungan Dubes Amerika ini, penulis ingin sampaikan kritik sebagai berikut:

Pertama, Amerika adalah jagal paling jahat dimuka bumi, yang tangannya berlumuran darah kaum muslimin. Jutaan nyawa umat Islam menjadi korban keganasan Amerika.

Kaum Muslimin di Irak, Afghanistan, Suriah, Libanon, Libya, hingga Palestina telah menjadi korban kekejian amerika. Saat Palestina dibombardir Israel, ketika Umat Islam di Palestina menjadi korban kekejian Israel, Amerika selalu pasang badan untuk Israel dengan mengulang-ulang mantera 'Israel memiliki hak untuk membela diri dari ancaman Palestina'.

Sebagai partai yang komitmen membela Palestina, bagaimana mungkin PKS sampai hati menerima 'Penjagal Amerika', bahkan memberikan pemuliaan dan rasa hormat pada sang jagal?

Padahal, dalam Islam hubungan dengan Daarul Kufur Muhariban Fi'lan seperti Amerika adalah hubungan jihad, hubungan perang. Umat Islam menang dan menyungkurkan Amerika atau Syahid di jalan Allah, seperti yang dilakukan oleh Saudara Muslim di Palestina yang berjihad melawan Israel. Bukan malah bercengkrama dengan penjagal.

Kedua, Demokrasi dan HAM adalah racun Amerika yang paling mematikan. Dengan Dalih demokrasi dan HAM inilah, kaum muslimin di  Irak, Afghanistan, Suriah, Libanon, Libya, hingga Palestina, dibantai Amerika.

Amerika pula, yang mengamputasi kemenangan FIS di Alzajair, Partai Refah di Turki hingga Hammas di Palestina. Demokrasi didesain Amerika untuk menjebak umat Islam kedalam lumpur sekulerisme.

Saat umat Islam menang via demokrasi, dan Amerika melihat itu membahayakan sekulerisme, maka Amerika segera mengamputasi kemenangan semu itu melalui kudeta militer seperti yang dialami Moersi di Mesir, mengamputasi kemenangan FIS di Alzajair, Partai Refah di Turki hingga Hammas di Palestina.

Jadi Demokrasi dan HAM adalah racun paling mematikan. Lalu, bagaimana mungkin kaum muslimin hendak menerima Demokrasi dan HAM bahkan memberikan pemuliaan dan kehormatan kepada Amerika, gembong penjahat global sang penjaja Demokrasi?

Ketiga, kalaupun Anies Baswedan yang didukung PKS menang Pilpres, kemudian mengubah haluan berkiblat ke Amerika dan meninggalkan China, ingatlah Amerika dan China sama-sama musuh umat Islam. Tidak ada sedikitpun kebajikan bersekutu dengan musuh Islam, baik China maupun Amerika.

Karena itu, wahai umat Islam segeralah memohon pertolongan dan perlindungan hanya kepada rabb semesta alam, mintalah dukungan dari Allah SWT dengan mentaati syariat-Nya, bukan berlindung kepada China maupun Amerika. Sesungguhnya, letak kehormatan dan kemuliaan kalian ada pada pembelaan kalian kepada agama ini, yang dahulu agama ini telah memuliakan Rasulullah, para sahabat dan para Khalifah setelahnya.

Teguhkan tekat, untuk hanya mengambil jalan Islam, bukan jalan demokrasi yang dijajakan Amerika. Fokuslah pada perjuangan penegakkan Khilafah, yang kedatangannya telah dijanjikan oleh Allah SWT dan dikabarkan oleh Rasulullah SAW.

يَٰٓأَيُّهَا ٱلَّذِينَ ءَامَنُوا۟ ٱسْتَجِيبُوا۟ لِلَّهِ وَلِلرَّسُولِ إِذَا دَعَاكُمْ لِمَا يُحْيِيكُمْ ۖ وَٱعْلَمُوٓا۟ أَنَّ ٱللَّهَ يَحُولُ بَيْنَ ٱلْمَرْءِ وَقَلْبِهِۦ وَأَنَّهُۥٓ إِلَيْهِ تُحْشَرُونَ

"Wahai orang-orang yang beriman, penuhilah seruan Allah dan seruan Rasul apabila Rasul menyeru kamu kepada suatu yang memberi kehidupan kepada kamu, ketahuilah bahwa sesungguhnya Allah membatasi antara manusia dan hatinya dan sesungguhnya kepada-Nya-lah kamu akan dikumpulkan." [QS Al Anfal: 24]

(*)
Baca juga :