Kemarau Panjang di Masa Khalifah Umar bin Khattab

[PORTAL-ISLAM.ID]  Kemarau yang panjang dan hawa panas membuat khalifah Umar bin Khattab gelisah, petani gagal panen karena kekeringan sehingga penduduk Madinah dan sekitarnya mengalami kesulitan menghasilkan bahan pangan. 

Jika ini dibiarkan berlarut-larut maka tidak ada lagi yang bisa dimakan dan akan banyak orang yang mati kelaparan dibawah kepemimpinannya. Kemudian khalifah Umar bin Khattab mengirimkan surat kepada para gubernur, diantaranya Amru bin Ash, Abu Ubaidah ibnul Jarrah, Muawiyah bin Abu Sufyan, dll. 

Isi dari surat tersebut ialah agar para gubernur membantu mengatasi kesulitan yang sedang dihadapi penduduk Madinah, semua gubernur yang dikirimi surat khalifah mengirim utusan beserta kebutuhan pangan yang banyak. 

Akan tetapi tidak dengan Abu Ubaidah, ia sendiri yang datang ke Madinah (dengan pakaian sederhan layaknya rakyat jelata) bersama 4.000 ekor unta yang berisi kebutuhan pangan untuk penduduk Madinah. 

Khalifah Umar bin Khattab tidak pernah kehilangan rasa takjubnya atas diri Abu Ubaidah ibnul Jarrah, hingga khalifah tak kuasa membendung air matanya dan berkata kepadanya, "Semua orang telah dirubah oleh dunia (karena kejayaan Islam), hanya engkau yg tidak berubah."

Abu Ubaidah ibnul Jarrah, sang penakluk imperium Persia itu diangkat khalifah Umar bin Khattab menjadi gubernur Yaman, sedangkan di rumahnya yang kecil hanya ada alat masak, alas tidur sederhana, perisai dan pedang. Tidak ada kemewahan dan kemegahan pada kehidupan Abu Ubaidah yang ada hanyalah kehidupan zuhud dan wara'.

Abu Ubaidah ibnul Jarrah adalah sahabat yang dijuluki 'orang kuat yang terpercaya' oleh Rasulullah SAW.

Beliau salah satu dari 10 Sahabat yang dijamin masuk surga.

(*)
Baca juga :