QATAR, PIALA DUNIA, DAN HAL-HAL UNIK

QATAR, PIALA DUNIA, DAN HAL-HAL UNIK

Oleh: Among Kurnia Ebo

Piala Dunia 2022 sudah usai. Argentina telah menjemput mimpinya menjadi Juara Dunia. Setelah menunggunya selama 30 tahun lebih. Saya ikut senang karena bukan saja Lionel Messi bisa menyempurnakan karir sepak bolanya, tapi karena memang karena sejak dulu senang dengan gaya sepakbola Argentina. Sejak tim tango bermain lewat pemain-pemain legendaris seperti Maradona, Batistuta, Valdano, bahkan Buruchaga.

Namun ada baiknya sejenak mengenang Qatar dari beberapa sisinya. Sebelum kita melupakannya karena harus kembali ke dunia nyata, yang akan segera berhadapan dengan berbagai krisis moneter yang melanda dunia. Tak terkecuali Argentina, yang ekonominya sekarang sedang morat-marit tak terkendali.

Inilah beberapa hal unik yang tersisa dari Qatar:

(1) Kekurangan Wanita. Penduduk Qatar hanya sekitar 2,5 juta jiwa yang menempati luas negara yang hanya 11,5 ribu km. Jumlah wanitanya hanya 700 ribu jiwa. Meski begitu untuk kasta bangsawan tertentu masih bisa poligami dengan empat isteri. Ini berkebalikan dengan Tunisia dan Rusia yang justru kelebihan jumlah wanita. Kalau mau isteri cantik dan blonde lebih gampang kalau mau pergi ke Rusia atau Tunisia. Yang penting mau mengikuti kebijakannya, mau pindah warga negara sana. Maka segalanya akan mudah.

(2) Setiap bayi yang lahir di Qatar, pemerintahnya langsung menyiapkan rumah dan deposito untuk pendidikannya di masa depan. Ini karena Qatar menganggap setiap anak yang lahir adalah aset bangsa di masa depan. Karenanya, begitu lahir seorang anak, segala fasilitas terbaik langsung disiapkan. Setiap anak nantinya diberi kebebasan untuk memilih tempat pendidikan terbaik yang diinginkannya. Negara tinggal membayar semua biayanya.

(3) Pendidikan dan kesehatan gratis. Sekolah dan rumah sakit bukan saja gratis untuk warga negara Qatar, tapi juga buat siapa pun, warga negara mana pun yang bekerja di Qatar. Indonesia, Pakistan, Nepal, dan Bangladesh termasuk negara yang mengirimkan tenaga kerja dalam jumlah sangat banyak di Qatar.

Padahal Qatar tidak punya konstitusi yang menuliskan dengan jelas tujuan bernegaranya seperti negara sebelah. Misalnya, tidak ada kalimat mencerdaskan kehidupan bangsa dan meningkatkan kesejahteraan sosial. Tidak banyak teori, Qatar langsung mempraktikkannya untuk semua warganya.

(4) Qatar adalah wilayah pelabuhan miskin pada awalnya. Penghuni Qatar dahulunya adalah nelayan-nelayan miskin yang mengandalkan hasil laut yang luasnya juga tak seberapa. Hingga akhirnya ditemukan minyak dan gas dalam tiga dekade terakhir. Kawasan miskin itu menyulap diri menjadi negara terkaya di dunia. Negara dengan PDB terkaya di dunia. Lebih tinggi dari Luxemburg maupun Singapore.
(5) Qatar juga punya kebijakan yang unik untuk pengangguran atau yang baru kehilangan pekerjaan. Selama menganggur atau belum mendapatkan pekerjaan baru maka yang bersangkutan akan mendapatkan santunan senilai sekitar Rp 300 juta per bulan. Sampai kemudian mendapatkan pekerjaan lagi, yang gajinya harus setidaknya dua kali lipat dari warga asing yang bekerja di Qatar. Meski di posisi yang sama.

Warga Qatar juga hanya punya kewajiban bekerja tiga jam dalam sehari. Selebihnya waktunya bisa digunakan untuk membahagiakan diri dengan mainan elang, adu lari onta, makan-makan atau tidur siang yang panjang. Apa saja yang penting menyenangkan.

(6) Qatar adalah kota dunia yang aktivitasnya hidup 24 jam. Namun, tidak ada klub malam atau diskotik di negara ini. Peredaran alkohol pun sangat ketat dan hanya bisa dijual ditempat tertentu dan untuk kalangan tertentu. Kota yang hidup 24 jam tanpa dunia gemerlap malam, itulah Qatar. Seni sangat dihargai di sini namun ya itu dengan syarat tidak ada alkohol yang melingkupinya.

Oh ya, Qatar juga tak banyak punya ruang publik untuk merokok. Jadi, bagi para ahlul hisab Qatar akan menjadi ujian bahkan sumber penderitaan sementara. Ketahuan merokok sembarangan maka polisi akan datang dan langsung mengenakan denda bayaran sekitar 4.000 real atau setara dengan 12 juta rupiah. Berani merokok sembarangan?

(7) Penjara Kosong. Qatar adalah negara dengan hampir nol kriminalitas. Hampir semua penjara yang dibuat pemerintah Qatar nol penghuni. Polisi nyaris tidak ada pekerjaan yang serius. Qatar juga hanya punya pimpinan tentara dan polisi. Sedangkan pasukannya disewa dari Pakistan atau India. Ini mirip dengan negara Swiss yang juga kaya raya itu.

Sudah banyak cerita, kalau ada yang barangnya ketinggalan di suatu tempat, entah karena lupa atau teledor, hampir pasti itu barang tidak akan ada yang menyentuhnya. Mau berhari-hari sekalipun. Mau itu laptop, kamera, handphone, akan tetap berada di tempatnya sampai yang punya nanti datang mengambilnya.

Jadi, kapan mau ke Qatar lagi?

Qatar adalah negara yang baik hati untuk pemilik Paspor Indonesia. Seperti halnya ke Singapore atau Turki, masuk ke Qatar cukup dengan menunjukkan paspor. Kecuali ada even-even khusus seperti Piala Dunia kemaren, selain menunjukkan Paspor, kita harus membeli Hayya Card dulu agar bisa masuk dan bisa nonton pertandingan. Harganya nggak sampai sejutaan.

Apalagi yang menarik dari Qatar? Selain duitnya yang berlimpah dipakai untuk membeli banyak property di London atau membeli klub sepakbola di Eropa, tentunya. Kalau itu sih semua orang pasti sudah tahu ya!

(fb penulis)

Baca juga :