[PORTAL-ISLAM.ID] Capres 2024 dari Partai NasDem Anies Baswedan menggelar safari politik ke beberapa wilayah di Sumatera.
Setelah di Sumatera Barat (Sumbar), Anies Baswedan dijadwalkan mendarat di Pekanbaru, Minggu (4/12/2022) sore ini.
Partai NasDem Riau menyebut, kedatangan mantan Gubernur DKI Jakarta tersebut akan disambut 25 ribu simpatisan.
Di sisi lain, kunjungan Anies Baswedan ke Bumi Lancang Kuning sempat menuai polemik lantaran tersendat izin keramaian. Namun, akhirnya mendapat lokasi acara.
Tak hanya itu, rencana kedatangan Anies juga ditolak sejumlah massa yang mengatasnamakan Koalisi Mahasiswa Riau Peduli Demokrasi (KMRPD).
Pada Jumat (2/12/2022) lalu, 9 orang mahasiswa melakukan aksi unjuk rasa di kantor KPU Riau di Jalan Gajah Mada dan kantor Bawaslu Riau, Jalan Adi Sucipto Pekanbaru.
Mereka membawa beberapa spanduk dan poster penolakan kehadiran Anies Baswedan di Pekanbaru.
Menurut Koordinator Umum KMRPD, Ahmad Rinaldi Hasibuan, lawatan Anies Baswedan mencuri start kampanye. Ia pun meminta KPU dan Bawaslu Riau melarang.
”Anies Baswedan ini selalu membawa politik identitas. Ini dikhawatirkan akan menimbulkan perpecahan di tengah masyarakat Riau yang sudah hidup secara damai dan tentram,” ujarnya.
Rinaldi mengungkapkan bahwa kehadiran Anies Baswedan dikhawatirkan akan memecahkan kedamaian dan ketentraman masyarakat Riau.
"Kami menolak kedatangan Anies Baswedan di Bumi Lancang Kuning karena disinyalir dan diduga akan menyebarkan paham politik identitas yang akan mengancam persatuan, kerukunan dan ketentraman masyarakat Riau," katanya.
"Kami juga meminta penyelenggara dan pengawas Pemilu yakni KPU dan Bawaslu memberikan edukasi politik kepada masyarakat Riau akan bahayanya politik identitas," tegas Ahmad.
Ketua Divisi Sub SDM, Organisasi, dan Pelatihan Bawaslu Riau, Hasan menemui para pengunjuk rasa.
Ia menyebut, ini akan menjadi silaturahmi awal untuk membuka ruang diskusi.
"Karena dalam proses pengawasan Pemilu tidak hanya dilakukan Bawaslu tetapi juga masyarakat termasuk mahasiswa. Terkait apa yang menjadi aspirasi hari ini, Insha Allah, akan kita tindak lanjuti sesuai dengan kewenangan yang ada di kami,” ujar Hasan.
Sementara itu, demo penolakan tersebut malah jadi bahan ejeken warga Riau.
"Donatur demonya mungkin kurang dana. Karena yang datang cuma 9 orang," celetuk Amri (38), warga yang kebetulan melintas.
"Yang lain mungkin kabur usai terima duit demo. Lumayan buat nongkrong bareng pacar. Daripada ikutan demo. Malah jadi bahan ejekan," ketus Syawal (24). [WartaBerita]