SBY Turun Gunung

SBY Turun Gunung

Oleh: Tengku Zulkifli Usman*

Tanggal 15 September kemarin, SBY menyampaikan di depan kader partai demokrat bahwa dia akan turun gunung.

SBY juga menyampaikan, ada indikasi pemilu 2024 akan dilakukan dengan kecurangan, penjegalan, dan akan dilaksanakan dengan kelicikan.

SBY memberikan gambaran, bahwa pemilu 2024 ada upaya penguasa ingin mengatur pemilu agar berjalan sesuai kehendak mereka.

Pertama, saya mengapresiasi langkah SBY, saya melihat Demokrat saat ini terutama SBY adalah oposisi yang paling ditakuti penguasa.

SBY dan Demokrat saat ini masih menjadi kekuatan penyeimbang penguasa yang memiliki daya tekan yang kuat. 

Terbukti, PDIP langsung kepanasan dengan pernyataan SBY ini. Ini sangat berbeda dengan sikap PDIP yang selalu menganggap oposisi lain seperti PKS hanya angin lalu.

Kedua, Pernyataan SBY yang merupakan mantan Presiden dua periode, bukan tak beralasan. SBY dikenal dengan sosok yang sangat akurat soal data.

SBY tidak buta fakta bahwa, pemilu 2019 era Jokowi adalah pemilu terburuk sepanjang sejarah Indonesia. Pra maupun pasca reformasi.

SBY berbicara seperti itu, kalau menurut saya bukan hanya soal kepentingan politik Demokrat saja. Tapi SBY merasa seperti sudah hilang kesabaran efek melihat Demokrasi di Indonesia yang sedang terinjak injak.

Jika kita mengamati bahasa yang dipakai SBY kemarin, SBY mengatakan bahwa ada upaya agar capres 2024 di setting hanya 2 pasangan. SBY melanjutkan dengan kalimat: Jahat Bukan?

Walaupun SBY Melakukan manuver ini untuk kepentingan Demokrat misalnya, itu sah saja dalam politik. Tapi rakyat juga perlu memahami, bahwa mantan presiden seperti SBY sebagai sosok akademisi. Saya masih yakin SBY punya idealisme soal demokrasi.

Sangat bagus SBY berani mengatakan hal ini secara terbuka di depan publik. Karena selama ini belum ada oposisi di Senayan tengah berani menuding pemerintah jahat secara langsung seperti apa yang dikatakan SBY Tempo hari.

Saya selalu mendorong agar oposisi saat ini di Senayan agar keras melawan penguasa dengan data dan analisa. Bukan dengan kata kata dan retorika.

Saya melihat SBY sudah memulai satu langkah besar untuk menyelamatkan demokrasi di Indonesia yang saat ini tergerus ke titik memprihatinkan.

SBY sebagai mantan presiden yang menguasai banyak pengalaman lapangan dan kekuasaan. Akan lebih dipercaya publik untuk beroposisi maksimal kepada pemerintah. Ketimbang oposisi lain yang sama sekali tidak dianggap ada oleh penguasa.

Berbagai kebijakan pemerintah yang selama ini yang berujung pada penderitaan Rakyat. Membuat saya akan berupaya all out mendukung oposan yang punya nyali seperti SBY untuk terus melakukan apa yang harus dilakukan.

Kita berharap, agar SBY konsisten melakukan oposisi dengan cermat sampai pemilu 2024 bisa terselenggara dengan baik, jujur, terbuka dan menghargai aspirasi rakyat.

Saat ini, rakyat tidak memiliki saluran untuk menyampaikan aspirasi Secara terbuka karena Takut kepada penguasa. 

Maka, tampilnya SBY di muka publik mendekati pilpres ini akan sangat baik untuk rakyat, agar mereka memiliki kanal untuk bersuara untuk pemilu yang lebih sehat.

Karena jika oposisi sendiri pengecut, penakut, main aman, pencitraan. Maka sebenarnya rakyat sudah kehilangan harapan terhadap masa depan demokrasi kita.

Saya akan terus mendukung sikap SBY yang ril sebagai oposisi untuk mengupayakan agar pemilu 2024 bisa lebih berkualitas.

Saya berharap banyak kepada SBY, karena hanya sosok seperti SBY yang masih dianggap sebagai oposisi ril dan punya daya tawar tinggi saat ini didepan penguasa. Kalau oposisi lain hanya dianggap tempe bacem sama PDIP.

Tugas seorang politisi adalah berpihak kepada rakyat, dan dalam soal ini saya tidak akan tawar menawar. 

Jadi, saya mendukung SBY melawan pemilu curang adalah sikap saya sebagai pengamat dan sebagai politisi yang terus berkomitmen menjadikan rakyat nomor 1 diatas semua kepentingan saya yang lain.

*Pengamat Politik dan Politisi Partai Gelora Indonesia.
Baca juga :