NSD: Kok bisa ya pejabat bisnis di bidang dimana dia diberikan tanggungjawab? Etikanya dimana ya?

Catatan: Naniek S Deyang*

Saat saya membaca perusahaan yg ada sahamnya Opung Alias LBP yaitu TOBA dan perusahaan yg ada sahamnya Boy Tohir (Kakak Erick Tohir, Menteri BUMN) GOTO, akan mengimpor 2 juta kendaraan roda dua listrik, angan saya langsung menuju ke Menhan, Pak Prabowo. 

Mengapa? Opung ini kan tanggal 18 September lalu diangkat oleh Pak Jokowi jadi Ketua Program Kendaraan Listrik di Indonesia, terus perusahaannya patungan dengan perusahaan  kakak Erick Tohir, Boy Tohir akan mengimpor 2 juta kendaraan roda dua listrik? Kok kayak kasus tes PCR nih, Opung juga Ketua Pengendalian Covid 19, tapi ada juga perusahaannya kebetulan juga patungan dengan kakaknya Erick Tohir, Boy Tohir, ikut bermain dalam usaha tes PCR.

Maksud saya kok bisa ya pejabat bisnis di bidang dimana dia diberikan tanggungjawab? Etikanya dimana ya? Apa mungkin tidak terjadi KKN? 

Nah kenapa pula saya ingat Pak Prabowo? 

Ceritanya tiga minggu lalu, saat saya di Magelang, saya yg sudah sangat jarang berjumpa Pak Prabowo, tiba-tiba ditilpon ajudan Pak Prabowo, katanya Pak Prabowo mau bicara. "Hoeee dimana Mbak Nanik sekarang?", "Bapak, saya ada di Magelang", "Mampir2 dong kalau ke Jakarta, saya tunggu ya," kata Pak Prabowo sambil tertawa renyah, "Siap Pak, begitu ke Jakarta saya akan lapor Sepri Pak," jawab saya.
Qodarullah, dua hari setelah ditilpon Pak Prabowo, saya memang harus ke Jakarta, karena harus tanda tangan suatu dokumen aset yg mau saya jual, maka saya pun lapor sama Sepri Pak Prabowo bahwa saya sdh di Jakarta. Sehari kemudian, saya pun diundang makan siang di kantor Pak Prabowo di Kemhan. 

Pas sampai kantor Kemhan saya tidak sendiri, bersama saya diundang juga mantan Sepri yg sekarang mengurus media Pak Prabowo, Mas Angga Raka Prabowo, kemudian anak muda yg dipercaya Pak Prabowo untuk menulis buku-bukunya yaitu Mas Dirgayuza.

Makan siang itu kemudian seperti acara reuni. Pak Prabowo banyak bertanya soal keadaan rakyat di daerah pada saya sampai soal Sambo😁😁, dan bermacam-macamlah. Tentu juga soal aktivitas saya membantu membuat sekolah di gunung2. Beliau sangat respek, dan berjanji kalau akan membantu program saya mencerdaskan anak-anak bangsa. "Saya selalu tertarik kalau diajak utk membantu pendidikan" kata Pak Prabowo yg belum lama ini membangun sebuah akdemi politeknik Unhan di NTT, dimana diharapkan lulusan bisa langsung bekerja.

Ah beliau memang seperti biasa reflek jatuh kasihan, waktu saya cerita di Jawa Tengah masih ada pondok pesantren yg menyedihkan tempatnya. Pak Prabowo pun langsung bilang, "bisa nggak anak-anaknya kita ambilalih?", saya menyarankan untuk dibantu pembangunan tempatnya saja, sehingga layak mereka tempati. Pak Prabowo pun sepakat dan meminta Mas Angga untuk melihat tempat yg saya infokan.

Nah saat saya tanya, bagaimana soal perkembangan Alutsita kita? Pak Prabowo antusias bercerita bagaimana dia mengamankan dana-dana APBN agar tidak di mark up gila-gilaan untuk pengadaan Alutsista, oleh karena itu beliau sering ke LN utk melihat pabrik2 senjata secara langsung.

Tetiba, saat bicara Alutsista suaranya berubah lirih, "mungkin saya akan dibenci atau gak ditanya keluarga saya kalau bertemu mereka?", tutur Pak Prabowo.

Saya pun penasaran dengan bertanya, "kenapa Pak?". Pak Prabowo seperti berat menjawab, namun setelah ambil nafas panjang, dia pun mau bercerita. Menurutnya dalam setiap pengajuan proposal pengadaan di Kementeriannya, dia terpaksa langsung mencoret kalau ada nama yg direkomendasikan keluarga, termasuk saudara kandungnya. Ia juga mencoret proposal pengadaan barang yg ada nama ponakan, bahkan termasuk orang dekatnya.

Beliau menyebut nama, tapi tidak etis saya tulis ya, karena saya pun tadinya gak mau menulis soal Pak Prabowo mencoret nama-nama keluarga, ponakan dan orang dekatnya ini, tapi karena baca berita perusahaan Pak LBP dan Kakak Erick mau impor motor listrik, jadi saya ingat soal etika pejabat, dan ingat Pak Prabowo yg mati-matian berusaha orang dekatnya utk tidak bermain proyek di kementeriannya.

"Saya tidak mau mereka berbinis di Kementarian yg saya pimpin," tegas Pak Prabowo. Padahal Kemhan termasuk Departemen yang punya anggaran super besar, di tahun 2022 ini 123 Triliun dan di tahun 2023 akan meningkat menjadi 131 Triliun.

Pak Prabowo mengatakan, dia juga tidak mau bermain-main dengan anggaran. "Sudahlah kalau kita hindari uang-uang rakyat, nanti ada jalan rejeki kok. Percaya saja rejeki itu akan datang dari mana-mana yg Allah sudah atur," katanya.

Sikap Pak Prabowo yg anti KKN, anti korupsi, membuatnya shocked hebat dan bahkan sampai berhari-hari tidak bicara dengan siapapun, saat orang dekatnya, Eddy Prabowo ketangkap KPK di bandara Soekarno Hatta, berkait dengan impor benur (anakan lobster).

Saat kejadian Eddy Prabowo ditangkap KPK, saya memang tidak di Jakarta, tapi saya dengar cerita, Pak Prabowo sangat terpukul dan marah luar biasa. Beliau merasa dikhinati, karena selama ini dia mengajarkan utk tidak bermain-main dengan kebijakan. 

Sejak kejadin Eddy Prabowo, beliau memang makin mewanti-wanti orang dekatnya utk tidak bermain-main proyek yg bersumber dari dana APBN di lingkup Kementeriannya, atau memanfaatkan peluang-peluang kebijakannya. 

Pak Prabowo itu orangnya lurus, jadi kalau saya dengar ada orang-orangnya "bermain", saya kalau ditanya orang saya jawab, "pasti mereka bermain di belakang Pak Prabowo, dan saya yakin beliau (Pak Prabowo) nggak tau."

Eh saya kok jadi nulis panjang lebar, padahal saya cuman mau bilang, ternyata sesama tentara beda mazab ya? Mungkin Pak Luhut saat perusahaannya mengambil bisnis di lahan dimana dia menjalankan tanggungjawab, merasa gak apa2 kan perusahaannya profesional, demikian juga dengan Erick Tohir sebagai menteri BUMN, yg kakaknya banyak bermain di bisnis2 menggiurkan dari program pemerintah.

Sementara pak Prabowo yg di kementeriannya luar biasa besar punya anggaran, memilih dikucilkan keluarga karena tidak membolehkan mereka bermain proyek di kementeriannya.

Semoga Pak Prabowo istiqomah, hanya memang pasti tidak mudah bagi Pak Prabowo mengendalikan orang di sekitarnya, karena meski beliau wanti-wanti utk tidak korupsi, ternyata masih juga ada oknum orang dekat mereka yg "bermain". Kasihan sebenarnya Pak Prabowo tertatih-tatih menegakkan benang basah, namun minimal bagi saya pribadi, saya melihat beliau orang  yang bersih.

*fb (22/9/2022)

Baca juga :