AEK: Keringat Para Ojol itu Penopang Utama Perusahaan Aplikasi

Catatan: Agustinus Edy Kristianto (AEK)

Kemenhub turunkan potongan aplikasi ojol dari maksimal 20% ke 15%. Serikat ojol keberatan dan minta maksimal 10%. Kalau saya---seperti sudah saya utarakan di status-status sebelumnya---maksimal 5%! 

1. Imbalan jasa (potongan aplikasi) adalah pendapatan utama perusahaan aplikasi. Misalnya, GOTO. Per 30 Juni 2022 dapat Rp7,98 triliun (74.3% dari total pendapatan bruto). Artinya hasil keringat para ojol itu penopang utama perusahaan;

2. Tapi ojol bukanlah karyawan tapi mitra. Mereka membiayai sendiri biaya langsung maupun tidak langsung (jasa aplikasi). Mulai dari beli kendaraan, suku cadang, pemeliharaan, leasing, asuransi, makan-minum, kesehatan dst. Karena bukan karyawan maka tidak mendapat gaji, bonus, THR, dan fasilitas dari perusahaan;

3. Pengeluaran perusahaan aplikasi yang terbesar adalah gaji dan imbalan karyawan. Misalnya, GOTO. Per 30 Juni 2022, beban gaji dan imbalan karyawan sebesar Rp7,41 triliun (38,67% dari total beban). Jika dibagi jumlah karyawan sebanyak 9.630 orang maka rata-rata gaji dan imbalan yang diperoleh adalah Rp64 juta/orang/bulan. Mana ada ojol yang penghasilannya segitu!

4. Pengeluaran untuk teknologi dan infrastruktur GOTO per 30 Juni 2022 cuma Rp1,6 triliun (8,35%). Jadi tidak relevan mengatakan potongan aplikasi semata-mata untuk kepentingan pengembangan teknologi dan infrastrutur aplikasi;

5. Perusahaan-perusahaan aplikasi sudah terlalu banyak dapat insentif, kemudahan, dan uang dari negara. Sepeda motor yang bukan alat angkutan umum bisa jadi angkutan umum dengan dibuatkan PP. Mempekerjakan orang tanpa status karyawan tapi mitra. Mendapatkan utang tanpa bunga dari pemerintah, dalam hal ini, GOTO yang dapat Rp6,4 triliun dari BUMN Telkomsel;

6. Jika perusahaan aplikasi masih ngotot karena gengsi sebagai perusahaan beraset ratusan triliun (total aset GOTO per 30 Juni 2022 adalah Rp158,9 triliun) tak mau turunkan lagi biaya aplikasi, suruh saja karyawan-karyawannya yang bergaji besar itu narik ojol sendiri buat perusahaan. Jika tidak mau, ya suruh bayar beban-beban perusahaan pakai Goodwill, yang menopang 59% aset perusahaan GOTO itu. Mau gak?

7. Sudah untung masih dikasih potongan aplikasi. Kalau pemerintah kita benar dan membangun transportasi massal yang aman dan murah sendiri serta melengkapinya dengan aplikasi buatan sendiri juga tanpa ada permainan valuasi dan spekulasi di pasar saham, perusahaan aplikasi yang ada sekarang itu semua langsung merosot nol value-nya!

Tentunya dibarengi dengan penciptaan lapangan kerja di sektor riil seperti pertanian, kelautan, dan sejenisnya sehingga tak banyak orang yang berminat jadi mitra-mitraan perusahaan aplikasi.

Salam.

(fb)

Baca juga :