MUZDALIFAH
Tempat peristirahatan jamaah haji yang paling spektakuler menurut saya.
Hanya beralaskan tikar, jamaah beristirahat diatas bebatuan, bahkan ada yang kebagian tanah dengan kontur miring.
Jika beruntung, bisa mendapatkan tempat istirahat dekat toilet dan lampu². Jika tidak, ya kebagian di tempat yang jauh dari fasilitas umum dan gelap. Bersiap jika ingin buang hajat, untuk bisa mencari tempat yang bisa digunakan untuk buang hajat darurat, dengan anggota kelompok lain sebagai tameng yang menjaga satu sama lain. Di sini, mental sebagai pejuang mabrur betul-betul diuji. Kesabaran, ta'awun, kepedulian, kepasrahan, totalitas, semuanya betul² dipertaruhkan.
Dulu, kondisi cuaca dingin, menjadi ujian tersendiri untuk jamaah haji laki² yg hanya menggunakan 2 helai kain ihrom. Hembusan angin menusuk² tubuh.
Beruntung, jika Allah beri karunia bisa terlelap di tempat ini walau sekejap. Karena keesokan harinya, perjuangan yang lebih berat tengah menanti: jumroh aqabah di Mina - lanjut thawaf Ifadah & sa'i di Masjidil Haram Makkah - tahallul dan kembali lagi malam itu juga ke Mina.
Muzdalifah ibarat "hotel" berjuta bintang bagi jamaah haji. Kaya miskin, tua muda, pejabat rakyat jelata, semua mendapat fasilitas yang sama. Tabarakallah...
(Yuli Kusumadewi)