Membaca Langkah Jokowi Datang ke Pembangunan Sirkuit Formula E yang Rutin Dikritik PDIP

[PORTAL-ISLAM.ID]  Kedatangan Presiden Joko Widodo yang didampingi Gubernur Anies Baswedan meninjau Sirkuit Formula E di Ancol, Jakarta Utara, menjadi perhatian publik. Pasalnya, selama ini ajang balapan tersebut mendapat sorotan negatif dari fraksi PDIP dan PSI di DPRD DKI Jakarta.

Pengamat Politik sekaligus Ceo & Founder Voxpol Center Research and Consulting, Pangi Syarwi Chaniago, menilai kehadiran Presiden Jokowi adalah bentuk stempel dukungan terkait Sirkuit Formula E yang selama ini di kritik PDIP, PSI dan para pendukungnya.

"Saya pikir ini bagus, mungkin juga starategi tim Anies untuk melemahkan oposisi yang tidak pro atau suka Anies," ujar Pangi kepada VOI, Selasa, 26 April 2022.

Peninjauan langsung Jokowi, menurut Pangi, juga menunjukkan bahwa Anies telah memenangkan hati presiden dan memenangkan pertarungan dengan kelompok oposisi, seperti PSI.

"Jadi legacy ini saya merasa sangat penting. Tapi kita lihat saja ke depannya apakah bakal atau masih ada kelompok yang memaki dan mencaci Anies, mengkritik pedas Anies setelah pertemuan tersebut di Sirkuit Formula E?" jelasnya.

Di sisi lain, Pangi menilai, pesan yang dibawa dari pertemuan tersebut adalah rekonsiliasi. Bahwa, kata dia, apa yang dikesankan atau yang dicitrakan buzzer politik bayaran selama ini mengalami patahan di tengah jalan

"Tentu saja membuat tensi politik kita makin melandai dan teduh, sebab polarisasi atau dihadap-hadapkan pendukung Anies dan presiden Jokowi jelas membuat keterbelahan publik yang luka menganga cukup dalam. Kita bisa lihat puncaknya ketika aksi kekerasan terhadap Ade Armando, itu sebetulnya menggambarkan bagaimana keterbelahan dan perpecahan sesama anak bangsa," paparnya.

Namun, soal adanya pembicaraan politik yang mengarah ke Pemilu 2024, Pangi menilai hal tersebut belum. Hanya saja, kata dia, paling tidak pertemuan ini salah satu cara membangun chemistry politik sesama tokoh bangsa dan pejabat.

"Bagaimana membawa pesan kedamaian, bahwa pilpres 2019 sudah selesai, mungkin bicara masa depan Indonesia tahun 2024. Yang jelas presiden Jokowi ada kemungkinan akan menjadi king maker," katanya.

"Tapi, rasa-rasanya presiden Jokowi tentu saja bakal punya jagoan yang satu chemistry, yang bisa mengamankan dan membuat Jokowi tenang," sambung Pangi.

Jokowi, tambah Pangi, sepertinya akan ikut calon yang bakal menang. Tentu bisa saja sejalan dengan jagoan PDIP dan mungkin juga tidak sejalan. Namun, kata Pangi, pertemuan ini belum bisa disimpulkan sebagai restu Jokowi kepada Anies.

"Chemistry jagoan PDIP dengan Jokowi selama ini sama kalau kita lihat dan cermati," imbuhnya.

"Namun soal restu-merestu tentu terlalu dini, ini masih mencari bentuk atau mencairkan situasi pendukung Anies dan Jokowi yang sempat mengental," pungkapnya.[VOI]
Baca juga :