[PORTAL-ISLAM.ID] Dua pendukung garis keras Presiden Joko Widodo (Jokowi), Denny Siregar dan Immanuel Ebenezer saling serang.
Denny Siregar menyerang Immanuel Ebenezer, setelah Ketua Jokowi Mania itu menjadi saksi meringankan bagi Munarman yang disidang dalam kasus tudingan terorisme.
Dilansir dari program Catatan Demokrasi TVOne, Immanuel Ebenezer menyebut Denny Siregar sebagai aktivis media sosial yang kerap menebar narasi perpecahan.
“Denny Siregar, narasi perpecahan ini anda akan bertanggungjawab. Kita tidak akan membiarkan seperti model Denny Siregar begitu,” katanya dilansir Rabu 2 Maret 2022.
Dia mengatakan bahwa Denny Siregar tidak mengerti Pancasila. Makanya, orang seperti itu bisa membuat perpecahan antar anak bangsa seperti terjadi di Timur Tengah.
“Ini aktivis media sosial yang ideologinya ideologi konten. Mana ngerti tentang Pancasila. Orang orang Siria, Libia itu hancur kenapa, berangkat dari aktivis media sosial,” kata Noel sapaan akrabnya.
Dia menilai, Denny Siregar tidak memiliki ideologi kebangsaan. Hanya ideologi konten.
Dia menyebut Denny Siregar merawat perpecahan di tengah masyarakat.
“Denny Siregar kita lihat selama ini tidak berubah. Kita lihat dia yang merawat perpecahan itu,” katanya.
Sementara itu, Denny Siregar di akun media sosialnya menyebut bahwa Immanuel Ebenezer sebentar lagi akan dipecat dari Komisaris BUMN PT Mega Eltra setelah jadi saksi Munarman.
“Dengar-dengar si pembela teroris itu udah mau dipecat dari BUMN, ini denger-denger sih,” tulis Denny Siregar.
Denny Siregar menilai, logika Immanuel yang menjadi saksi meringankan Munarman sangat kacau.
“Logika Immanuel ini ngaco bangat. Masa hanya gara-gara dia kenal Munarman terus dia bilang Munarman bukan teroris,” tulis Denny Siregar.
Sebelumnya, Immanuel Ebenezer yang merupakan Ketua relawan Jokowi Mania, hadir sebagai saksi untuk meringankan Munarman.
Dia menjadi saksi meringankan dalam sidang lanjutan perkara dugaan tindak pidana terorisme atas terdakwa Munarman, di Pengadilan Negeri Jakarta Timur, Rabu (23/2/2022).
Immanuel menyatakan dengan tegas bahwa Munarman bukanlah teroris sebagaimana yang dituduhkan oleh Jaksa, tapi hanyalah aktivis.
“Beliau bukan teroris, namun aktivis. Jangan karena pandangan seseorang lalu dikriminalkan, ini bukan era orde baru, ini era Jokowi semua punya hak,” kata Immanuel saat diwawancarai jurnalis KOMPAS TV Dipo Nurbahagia di PN Jakarta Timur.
Immanuel mengaku mengajukan diri untuk menjadi saksi dalam persidangan Munarman atas alasan dirinya sangat mengetahui track record bekas Sekjen FPI tersebut.
“Munarman ini kawan saya, kita tahu track record dia, saya tahu gimana dia berinteraksi, dia ini aktivis gerakan, jangan sampai Presiden Jokowi dibuat seakan-akan anti-kritik anti-aktivis anti-ulama, presiden tidak anti itu,” ujar Immanuel.
“Munarman pernah mengutuk aksi terorisme bom Surabaya, mendukung pembangunan gereja Cinere, Munarman temennya banyak, Kapolri, Pak Tito, Munarman kenal saya, saya pendukung Ahok Jokowi, dia tau rumah saya nggak ada yang terluka,” kata dia.
Menurut dia, ada pihak yang memang sengaja ingin melabelkan teroris terhadap Munarman.
“Ada calo di lingkaran kekuasaan dan di luar kekuasaan yang memanfaatkan Munarman, Munarman dijadikan alat untuk memeras kekuasaan,” katanya.