BERHENTILAH MEMUSUHI PARA HABAIB

BERHENTILAH MEMUSUHI PARA HABAIB!
(Sebuah Cerita. Tapi cuma dibenak saya)

Oleh: Azwar Siregar

Di Padang Mahsyar. Sekumpulan orang-orang yang hidup di jaman sekarang. Ada yang bersorban. Ada yang bersarung. Ada yang berbaju loreng. Loreng palsu penjaga acara Dangdutan. Tapi ada juga loreng asli dengan pundak berbintang.

Kumpulan ini entah mengapa diasingkan oleh Malaikat. Tidak boleh masuk ke Kumpulan Besar Umat Nabi Muhammad SAW.

"Kami Muslim. Kami Sholat. Kami berzakat. Tetapi kenapa kami tidak boleh berada dibarisan yang dipimpin oleh Rasulullah Muhammad SAW?" protes orang-orang ini dengan putus asa.

"Karena kalian selama hidup menyakiti keturunan Nabi" Malaikat menjawabnya.

"Tapi kami pengikut Ulama. Syaikh dan Kyai Haji fulan. Tolong sampaikan kepada Syaikh kami. Kepada Kyai kami. Agar kami dimintakan maaf dan syafaat kepada Nabi Muhammad"

Malaikat mencoba menyampaikan permohonan orang-orang itu kepada para Syaik, Kyai dan Ustadz yang dimaksud. Tapi para Syaik, Kyai dan Ustadz yang mereka panggil-panggil malah membuang muka.

"Para Syaik dan Kyai yang kalian hormati tidak pernah mengajarkan kalian untuk membenci para Habaib. Tidak pernah memberikan contoh sampai berani menghina Keturunan Rasulullah hanya gara-gara kekuasaan. Mereka para Syaikh dan Kyai yang kalian hormati justru sangat memuliakan para Habaib karena rasa cinta mereka kepada Rasulullah. Kenapa kalian hanya gara-gara politik tega memfitnah dan mengejak para Habaib" semprot Malaikat.

"Tapi kami selalu memuliakan Rasulullah. Kami merayakan maulid Baginda Rasulullah"

"Benar. Tapi kalian tidak mencintai dan menjaga keturunan Rasulullah. Tapi sebaliknya kalian begitu mencintai dan menghormati keturunan syaikh kalian. Sekarang kalian mintalah syafaat kepada Syaikh kalian!"

"Wahai Syaikh kami...." kembali orang-orang itu berteriak dengan mengiba.

Tapi Tuan Syaik yang mereka panggil semakin membuang muka. Malu atas ulah orang-orang ini yang mengaku pengikut beliau tapi malah benci dan anti kepada keturunan Rasulullah.

"Sebenarnya apa alasan kalian membenci Habib Fulan" tanya Malaikat

"Karena Habib tersebut dengan ormasnya sweeping tempat maksiat" balas salah satu dari mereka.

"Bukannya kemaksiatan memang dilarang oleh Islam. Bahkan menjadi kewajiban semua umat Islam untuk mencegahnya"

"Tapi kami punya aparat hukum untuk mengatasi hal tersebut!"

"Itu kata Al-Quran atau kata Hukum buatan kalian. Dan adakah hukum buatan kalian memperbolehkan maksiat?"

"Kata hukum buatan kami. Dan hukum buatan kami tidak melarang maksiat"

"Terus masalahnya apa kalah Habib Fulan ikut memberantas maksiat?"

Kumpulan itu terdiam.

"Kenapa kalian membenci Habib Fulan lagi?"

"Karena Habib Fulan anti kepada Presiden kami"

"Kenapa Habib Fulan anti kepada Presiden kalian"

"Karena menurut Habib Fulan Presiden kami tidak pro kepada syariat Islam"

"Apakah artinya kalian tidak pro juga dengan syariat Islam? Dan adakah syariat Islam bertentangan dengan hukum buatan kalian?"

Sekali lagi kumpulan tersebut terdiam.

"Kalian mengaku Islam tapi anti syariat Islam. Kalian mengaku pengikut Nabi Muhammad. Tapi berkali-kali mem-fitnah keturunan sang Nabi. Kalian mengaku pengikut syaik, tapi syaik saja malu dengan sikap kalian. Sekarang silahkan kalian berkumpul dengan Sunan Kalijodo!!!"

Saksikanlah wahai para sahabat. Saya berlepas diri dari kekejian sebagian dari kita bahkan para Pejabat kita yang terus-menerus memusuhi para Habaib 🙏🙏
*fb
Baca juga :