Tere Liye: Divaksin Masih Bisa Mati

Masih Bisa Mati

Apakah sudah vaksin, masih bisa kena covid-19? MASIH!

Apakah sudah vaksin, masih bisa mati gara2 covid-19? MASIH!

Tidak ada yang aneh soal itu. Imunisasi cacar, dkk juga begitu. Tapi mulailah pahami data statistik. Pakai angka2, fakta, biar valid gitu loh. Bukan cuma pakai perasaan.

(1) Dari 4,2 juta penduduk Jakarta yg sudah divaksin minimal 1x, hanya 2,3% yg terinfeksi covid-19. 

(2) Dari 4,2 juta penduduk Jakarta yg sudah divaksin minimal 1x, hanya 0,013% yang meninggal karena covid-19.

Wuih, itu keciiiil sekali angkanya. 

Nah, kamu harusnya fokus pada 97,7%-nya. Bukan fokus pada yg 2,3% dan cerita kemana-mana, apalagi fokus yg 0,013%nya. 'Oh tetangga saya habis vaksin kena covid'. 'Oh teman dari tetangga saya habis vaksin meninggal'. 'Oh itu tetangga dari teman dari tetangga saya bla-bla-bla'. Bahkan saat 1 dari sejuta mati; dan kamu besar2kan yg 1 ini, duh, kamu lupakan yang 999.999.

Jadi, dikembalikan ke kamu saja. Mau vaksin, bagus sekali. Tidak mau? Terima resikonya sendiri. Saat PPKM dilepas, bukti sudah vaksin AKAN jadi syarat kemana-mana. Setiap saat kamu akan ditanya mana sertifikat vaksinnya. Pemaksaan? Well, dunia ini penuh pemaksaan, cuy. Kamu naik haji/umroh, tidak mau vaksin meningitis, mau nangis darah, kamu tetap tidak bisa berangkat. 

Nah, kabar baiknya, data-data vaksin ini, terutama di Jakarta, cukup melegakan (lihat gambar pertama, dari akun medsos pemda Jakarta). Nanti kalau Jakarta yang divaksin 2x sudah 70%, minimal kita berhasil mengunci titik terpentingnya. Menyusul Jabodetabek, juga kota-kota besar di seluruh Indonesia. Yg akan jadi tantangan itu adalah, di daerah-daerah. Dan kita benar-benar membutuhkan gotorng-royong, mengedukasi semua orang.

Ketahuilah, virus ini akan terus bermutasi. Semua virus di dunia itu terus bermutasi. Maka, jika kamu mau memotong mutasinya, apa solusinya? Vaksin! Jangan biarkan tubuh kamu jadi tempat nyaman virus ini bermutasi. Kalau kamu sudah vaksin, minimal ada pasukan yg siap gebukin virus ini saat masuk. 

Nah, kapan kamu mau vaksin? Lihatlah, bahkan anak-anak kita yg SD (usia di atas 12 tahun), sudah mulai divaksin. Lihat foto di atas. Mereka tidak rumit kayak kamu. Kamu sih, mau vaksin saja penuh drama. Mereka simpel mau kembali bisa masuk sekolah. Bermain, belajar bebas bersama teman2nya lagi. 

Kamu? Teruslah ngoceh soal corona itu hoax, vaksin itu berbahaya, teruskan perjuanganmu. Jangan berhenti, hingga pada satu titik, teman2 kamu ternyata sudah vaksin semua, tinggal kamu sendirian di akun medsos ngoceh soal itu. :)

(By Tere Liye)

*gambar vaksin anak2, dari detikcom

Baca juga :