Safari Anies Baswedan ke Daerah, Pengamat: Jalan Menuju Pilpres 2024

[PORTAL-ISLAM.ID]  Direktur Eksekutif Parameter Politik Indonesia Adi Prayitno mengatakan, kedatangan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan ke daerah menyiratkan kritik terhadap pemerintah pusat. 

Dia menyebut, Anies tidak hanya menjalankan kerja politiknya untuk mengamankan stok beras Ibu Kota, tapi juga mengkritik kebijakan impor beras.

"Dia sebenarnya mengkritik pola-pola pemerintah yang selama ini gonjang-ganjing soal impor beras," kata dia saat dihubungi, Rabu, 28 April 2021.

Sebelumnya, Anies mengunjungi panen raya padi di Cilacap, Jawa Tengah pada pertengahan bulan ini. Pemerintah DKI melalui PT Food Station Tjipinang Jaya bekerja sama dengan Gabungan Kelompok Tani (Gapoktan) Sumber Makmur di Desa Jenang, Majenang, Cilacap agar stok beras di Ibu Kota mencukupi.

Pada 25 April 2021, Anies juga menyambangi Desa Geneng, Kecamatan Geneng, Kabupaten Ngawi, Jawa Timur. Dia menandatangani kerja sama dengan Pemerintah Kabupaten Ngawi di Desa Geneng perihal sistem resi gudang untuk stok beras Jakarta.

Menurut dia, Jakarta sangat bergantung pada daerah soal penyediaan produk pertanian. Kerja sama ini juga sebagai bentuk balas budi kepada para petani.

Adi menilai Anies kerap membuat diferensiasi politik dengan pemerintah pusat. Hal itu tampak dari sikap dan kebijakan politik Anies yang selalu berseberangan dengan pemerintah pusat. Salah satunya soal stok beras yang tak perlu impor.

"Di tengah isu impor yang menggurita, Anies seakan memberikan pesan secara langsung kepada publik, ngapain impor, toh stok beras di mana-mana," kata dia.
Safari Anies, kata Adi, juga salah satu bagian dari jalan panjang menuju Pemilihan Presiden atau Pilpres 2024. Dia berpendapat, Anies sebenarnya tak perlu jauh-jauh ke Jawa Tengah dan Jawa Timur.

Pemerintah DKI bisa saja bekerja sama dengan Banten dan Jawa Barat yang menurut Adi memiliki banyak lumbung padi. 

"Anies Baswedan sedang membabat semak belukar politik mengaspal jalan panjang menuju 2024," kata pengamat politik dari Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta ini. [Tempo]
Baca juga :