Apa Yang Diperingatkan Gatot Nurmantyo Terkait Kebangkitan PKI, Kini Mulai Nampak Di Depan Mata

[PORTAL-ISLAM.ID]  Sebelumnya heboh Pancasila dan Bahasa Indonesia dihilangkan sebagai mata kuliah wajib di perguruan tinggi. Hal ini tercantum dalam Peraturan Pemerintah Nomor 57 Tahun 2021 tentang Standar Nasional Pendidikan.

Berikutnya heboh, tokoh pendiri NU KH Hasyim Asy'ari dihilangkan dari Kamus Sejarah Indonesia terbitan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. Yang ada malah tokoh-tokoh komunis.

Publik kemudian menyoroti nama Hilmar Farid yang menjabat Direktur Jenderal Kebudayaan Kemendikbud, sosok dibalik penyusunan Kamus Sejarah Indonesia. 

Jejak digital Hilmar Farid terungkap ke publik. Pandangannya tentang pemberontakan PKI dinilai membelokan sejarah.

"Dalam soal PKI, Dirjen Kebudayaan ini jelas bela sejarah versi PKI, menyalahkan Orde Baru dan TNI. Tak akui PKI lakukan kudeta, malah PKI sebagai korban. Ia tidak sebut G30S/PKI tapi G30S saja. Ia coba menepis penyiksaan terhadap para Jenderal di Lubang Buaya dengan hasil visum. Ia mau belokkan sejarah," kata Fadli Zon di akun twitternya, Rabu (21/4/2021), menanggapi video Hilmar Farid.

NAH... rangkain kejadian-kejadian ini ternyata jauh hari sudah disampaikan oleh mantan Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo.

Di acara Rossi KompasTV, Jenderal Gatot sudah mengingatkan ciri-ciri kebangkitan PKI. Dari mulai penghilangan pelajaran sampai sejarah G30S/PKI yang dihilangkan.

"Apa yg beliau peringatan kini mulai tampak di depan mata, semoga Allah SWT selalu melindungi bangsa ini," kata @ekowboy2 yang membagikan video di twitter.

Simak videonya:
Baca juga :