[PORTAL-ISLAM.ID] Tanggapan Presiden Joko Widodo (Jokowi) terkait bencana di Kalimantan Selatan kembali mendapat tamparan dari aktivis lingkungan Dandhy Dwi Laksono.
Melalui akun twitternya, Presiden Jokowi menyampaikan terkait bencana di Kalsel.
"Saya telah mendapatkan laporan dari Gubernur Kalsel mengenai banjir di Kalimantan Selatan. Dan saya pun telah memerintahkan Kepala BNPB, Panglima TNI dan Kapolri untuk secepat-cepatnya mengirim bantuan seperti perahu karet yang sangat dibutuhkan di sana," kata Presiden Jokowi di akun resmi twitternya, Sabtu (16/1/2021).
Pernyataan Presiden Jokowi ini ditanggapi Dhandy Laksono.
"Kalau soal perahu karet, tanpa perintah presiden pun, tim lapangan paham. Porsi presiden itu memerintahkan evaluasi izin dan audit lingkungan semua sektor ekstraktif di Kalimantan, agar banjir dan asap tidak terjadi lagi. Meski semua tahu, mustahil mengharapkan ini dari Anda," ujar Dhandy Laksono.
Ini tamparan pedesss banget.
Sebelumnya, Wahana Lingkungan Hidup (Walhi) menegaskan bahwa banjir besar di Kalimantan Selatan yang terjadi dalam beberapa hari terakhir bukan sekadar cuaca ekstrem, melainkan akibat rusaknya ekologi di tanah Borneo.
Berdasarkan laporan tahun 2020 saja sudah terdapat 814 lubang tambang milik 157 perusahaan batu bara yang masih aktif bahkan ditinggal tanpa reklamasi, belum lagi perkebunan kelapa sawit yang mengurangi daya serap tanah.
Jadi LEVELNYA PRESIDEN itu bukan soal PERAHU KARET....
Kalau soal perahu karet, tanpa perintah presiden pun, tim lapangan paham. Porsi presiden itu memerintahkan evaluasi izin dan audit lingkungan semua sektor ekstraktif di Kalimantan, agar banjir dan asap tidak terjadi lagi.
— Dandhy Laksono (@Dandhy_Laksono) January 17, 2021
Meski semua tahu, mustahil mengharapkan ini dari Anda. https://t.co/5RuWyzjhzI
prof j.e sahetapy bilang.
— harry etanim (@oryjone) January 17, 2021
berbicara kepada presiden sekarang,sama hal berbicara kpd ayam tanpa kepala.🙃