Netizen: Kedaulatan NKRI Dikencingi Drone China, Yang Dijaga Malah Petamburan !!

"Kedaulatan NKRI
Dikencingi Drone China
Yang Dijaga Malah Petamburan !!"
 
Demikian celoteh netizen akun @Cobeh09 di twitter.

Akun @Cobeh09 membagikan video pembangunan Posko 3 Pilar oleh TNI-Polri di dekat Eks Markas FPI Petamburan.

Kapolsek Tanah Abang Kompol Singgih Hermawan menyatakan Posko 3 Pilar dibangun untuk keamanan dan ketertiban warga. 

Sementara itu....

Drone Mata-Mata China Ditemukan di Laut Indonesia, Ternyata Ini yang Ketiga Kalinya

Sebuah benda yang diyakini sebagai drone mata-mata China ditemukan di laut Indonesia.

Benda yang diyakini sebagai drone kapal selam China tersebut ditemukan oleh nelayan Indonesia, di dekat Kepulauan Selayar di Sulawesi Selatan.

Ternyata ini penemukan ketiga kalinya, drone mata-mata milik China di perairan Indonesia.

Seperti dilansir dari The Guardian, drone mata-mata tersebut digunakan dalam strategi maritim China dari Laut China Selatan ke Australia.

Peneliti militer mengungkapkan drone mata-mata tersebut sebagai Chinese Sea Wing (Haiyi) UUV.

Benda tersebut adalah pesawat layang bahwa air yang dikembangkan oleh Institut Otomasi Shenyang di Akademi Ilmu Pengetahuan China.

UUV tersebut dideskripsikan secara publik untuk melakukan pengumpulan data termasuk suhu air, salinitas, kekeruhan dan tingkat oksigen.

Selain itu, benda itu juga mengumpulkan informasi mengenai arus dan arah gerakan yang dikirimkan secara real time.

Seperti dilaporkan Naval News, data darI UUV amatlah penting untuk perencanaan angkatan laut, khususnya operasi kapal selam.

Analis Keamanan Indonesia, Muhammad Fauzan mengungkapkan kepada ABC News, drone tersebut tampaknya digunakan untuk memetakan rute kapal selam untuk masa mendatang.

Hal itu mengingat bahwa drone mata-mata tersebut ditemukan jauh dari perairan China dan memiliki rute maritim yang signifikan antara China dan Darwin, kota paling utara Australia.

“Setidaknya ini ketiga kalinya drone semacam itu, yang saya dan banyak orang termasuk ahli meyakini sebagai drone bawah air buatan China, ditemukan di perairan Indonesia,” kata Fauzan.

Menurutnya penemuan saat ini menjadi yang paling signifikan, karena saat ditemukan oleh nelayan drone mata-mata itu masih menyala.

Pada Maret 2019, tipe berbeda dari Sea Wing UUV ditemukan oleh nelayan Indonesia di kepulauan Riau di Laut China Selatan.

Sedangkan pada Januari tahun lalu, benda yang sama juga ditemukan di Jawa Timur.

Atas penemuan drone ini, beberapa pihak sudah mendesak pemerintah Indonesia untuk bersikap tegas terhadap China.

Guru besar hukum internasional UI Prof Hikmahanto Juwana meminta Kementerian Luar Negeri (Kemlu) melakukan protes diplomatik dan memberikan tindakan tegas.

"Bila sudah diketahui asal usul negara yang memiliki drone tersebut, Kemlu harus melakukan protes diplomatik yang keras terhadap negara tersebut dan bila perlu tindakan tegas lainnya," ujar Hikmahanto, dalam keterangan tertulis, Minggu (3/1/2021).

"Protes keras dan tindakan tegas ini dilakukan terlepas apakah negara tersebut adalah negara sahabat, bahkan adanya ketergantungan Indonesia secara ekonomi," sambungnya.

"Jangan sampai Indonesia dianggap lemah bahkan mudah untuk diajak berkompromi saat tindakan mata-mata yang dilakukan oleh negara lain terkuak," kata Hikmahanto.

Hingga saat ini pihak China sendiri belum berkomentar mengenai drone mata-mata yang ditemukan itu.
Baca juga :