Akhir tahun 2019 lalu, diperkirakan ada sekitar 77.500 gelandangan dan pengemis di seluruh Indonesia. Jumlahnya saat ini mungkin Kementerian Sosial lebih mengetahuinya.
Adapun mengangkat mereka semua menjadi pekerja di BUMN secara adil dan merata merupakan solusi yang, sebut saja: sangat cerdas untuk mengatasi masalah gelandangan dan pengemis ini secara sim salabim abra kadabra.
Diperkirakan Ada 77.500 Gepeng di Kota-kota Besar di Indonesia
KOMPAS.com - Menteri Sosial Agus Gumiwang Kartasasmita mengatakan, diperkirakan masih ada sekitar 77.500 gelandangan dan pengemis yang tersebar di kota-kota besar di Indonesia di tahun 2019 ini.
"Tapi jumlah ini tidak bisa dijadikan patokan karena agak sulit mendata populasi gepeng (gelandangan dan pengemis), apalagi ini naik pada saat hari-hari besar seperti hari raya," katanya di Jakarta, Kamis (22/8/2019).
Agus yakin jumlah gelandangan dan pengemis jauh lebih besar jika dibandingkan angka perkiraan mengingat pendataan pengemis dan gelandangan di lapangan kendalanya banyak.
Masalah gelandangan dan pengemis, menurut dia, merupakan masalah sistemik lintas daerah yang membutuhkan solusi cepat dan berkelanjutan.
Gelandangan dan pengemis, menurut dia, antara lain muncul akibat pembangunan yang tidak merata yang mendorong warga miskin di perdesaan dan daerah-daerah dengan perekonomian kurang baik mengadu peruntungan ke kota-kota besar.
Namun, menurut dia, permasalahan gepeng bukan hanya berkaitan dengan faktor ekonomi tapi juga mentalitas, mengingat ada sebagian orang yang memang menjadikan mengemis sebagai profesi.
77.500 Gepeng mau diangkat semua sebagai karyawan BUMN
ATAU
Hanya 15 Orang saja Sebagai Pencitraan???
Risma Antar 15 Gelandangan dan Pengemis Bekerja di BUMN
Capek kuliah belajar mati2an supaya bisa kerja di bumn ehh pas masukin lamaran gak diterima, ehh skrng ada gembel kerja di bumn rekomendasi menteri. Wadauuuu kayak kesamber gledek..dah gak sanggup mikir nih otak
— rizky abidin (@wingzero_rx) January 21, 2021