BENCANA KALIMANTAN & PINDAH IBU KOTA
Dari 3,7 hektare lahan Kalsel, 50%-nya dikuasai tambang & sawit. Tercatat 817 lubang tambang milik 157 perusahaan tambang. (Data Walhi)
Degradasi ekologi di Kalimantan bukan basa-basi lagi. Bibir politisi berdalih memajukan daerah untuk pembangunan.
Yang menyedihkan, lagi-lagi kesadaran publik nasional tampak biasa-biasa saja akan bencana ini. Seolah-olah ini bencana biasa. Padahal 21.000 penduduk terdampak.
Ini baru Kalsel saja. Belum Kalimantan lain.
Kalimantan dikeruk.
Namun Jawa yang dibangun.
Orang Kalimantan jadi buruh tambang dan sawit.
Orang Jawa menikmati keuntungan.
Rumah dan daerah orang Kalimantan rusak.
Kita semua tidak peduli.
Lucunya, Ibukota DKI Jakarta mau dipindah ke Kalimantan, yang alasannya karena "Jakarta sudah rusak".
Padahal Kalimatan sudah, selalu dan sedang RUSAK.
Sejak dulu.
(By @firdzaradiany)
Dari 3,7 hektare lahan Kalsel, 50%-nya dikuasai tambang & sawit. Tercatat 817 lubang tambang milik 157 perusahaan tambang. (Data Walhi)
— Beruang Kutub (@firdzaradiany) January 16, 2021
Degradasi ekologi di Kalimantan bukan basa-basi lagi. Bibir politisi berdalih memajukan daerah untuk pembangunan juga tidak ada
Deforestesasi pic.twitter.com/oNVh1vK8ec
Budget buat pindah ibukota mending dipake buat mitigasi Kalimantan dari banjir, gue liat video kondisi banjir Kalsel ngeri asli
— Ridwan Hanif (@ridwanhr) January 16, 2021