AL FATIH 1453 adalah AIB BANGSA EROPA


AL FATIH 1453, AIB BANGSA EROPA

Peradaban Yunani Romawi adalah sejarah kebesaran Eropa, kebanggaan peradaban Barat.

Dalam sejarah yang mereka tulis, seluruh capaian kemajuan hari ini merekalah perintisnya.

Dalam narasi sejarah versi mereka, dunia Timur Islam hanyalah remah-remah peradaban yang sama sekali tak meninggalkan warisan ilmu pengetahuan.

Timur hanya wilayah primitif yang sudah selayaknya dijajah agar maju dan beradab.

Berpuluh tahun narasi sejarah mereka itu dijejalkan ke pikiran pemuda muslimin seluruh dunia. Rasa inferior di benak generasi muslim, itulah yang mereka kehendaki.

Tak cukup itu, Barat menciptakan monster Terorisme agar muslimin minder dengan agamanya sendiri.

Si muslim minder itu akhirnya menjadikan filsafat barat sebagai aqidah baru bagi mereka sembari meninggalkan aqidah Islam. Pluralisme, moderatisme, liberalisme, dan lain sebagainya. Itulah yang Barat kehendaki.

Tapi betapa terkejutnya Barat. Bahwa di tengah muslimin yang telah terhipnotis dengan sihir modern itu, muncul sebuah arus kebangkitan kesadaran kebesaran Islam.

Kisah kejayaan Khilafah Islam, kejayaan Khulafaur Rasyidin, kejayaan Salahudin, Kejayaan Al Fatih, tiba-tiba saja menyeruak memporak porandakan narasi Barat.

Gelombang tumbuhnya kebanggaan pemuda muslim kepada sosok semacam Al Fatih adalah mimpi buruk bagi barat.

Fakta banyak berbicara. Salah satunya, peradaban Romawi yang dibanggakan barat itu tekuk lutut tahun 1453 di tangan Al Fatih, pemuda muslim berusia 21 tahun.

Bagi Barat, sejarah ini adalah aib luar biasa. Mengorek dan membukanya, seolah melemparkan tinja ke wajah mereka.

Ya. Barat benar-benar tak suka dengan itu semua.

Wajar jika kemudian mereka menggunakan para kacung di negara jajahannya agar menghalangi sekuat mungkin kebangkitan kisah Al Fatih yang pasti menginspirasi generasi muda muslim seluruh dunia.

(By © Doni Riw)

Baca juga :