Heraklius


Heraklius

By. Ahmad Sarwat, Lc.MA

Namanya masuk dalam hadits Nabi, namun dalam penyebutan Arab menjadi (هرقل). Kok bisa nama Kaisar Romawi ini masuk ke dalam hadits nabi?

Apakah karena namanya disebut-sebut oleh Nabi SAW dan para shahabat?

Iya jelas memang disebut-sebut, bahkan memang sengaja Nabi SAW mengiriminya surat.

Petikannya kayak gini :

بسم الله الرحمن الرحيم
من محمد رسول الله إلى هرقل عظيم الروم
سلام على من اتبع الهدى
فإني أدعوك بدعاية الإسلام
أسلم تسلم تؤتك الله أجرك مرتين
فإن توليت فإنما عليك اثم الأريثيين

Dengan nama Allah Yang Maha Pengasih Lagi Maha Penyayang

Dari Muhammad hamba Allah dan utusanNya kepada Heraclius penguasa Romawi. 
Salam sejahtera bagi orang yang mengikuti petunjuk. 
Saya mengajak Anda dengan seruan Islam. 
Masuk Islamlah, niscaya kamu selamat. 
Masuk Islamlah, niscaya Allah memberimu pahala dua kali lipat. 
Jika kamu berpaling, kamu akan menanggung dosa orang-orang Arisiyin

Selain sebagai kaisar atas imperium Romawi di masanya, Heraklius  ini saat itu juga representasi dari pimpinan umat Kristiani sedunia. Jadi bicara kepada Heraklius, seolah bicara kepada pemeluk nasrani sedunia.

Berbeda dengan Kisra penguasa Persia yang langsung merobek-robek surat yang sama dari Nabi Muhammad SAW, Heraklius menerima surat Nabi Muhammad dengan sepenuh penghormatan.

Malah ajakan masuk Islam dari Nabi SAW itu juga termasuk yang dipertimbangkan. Sebagian riwayat yang tidak masyhur mengatakan Heraklius diam-diam masuk Islam.

Lepas dari polemik itu, yang pasti Heraklius sempat mempelajari Islam, lewat diskusi dan penelitian. Termasuk mewawancarai nara sumber paling kompeten yang tahu banyak tentang sosok Muhammad SAW.

Dia adalah mertua Nabi sendiri yaitu Abu Sufyan, yang saat itu masih belum masuk Islam.

Dialog Abu Sufyan dan Kaisar Heraklius juga tercatat dalam hadits. Isinya sangat unik, kalau kita baca, tidak terlalu keliru misalnya kita berasumsi Heraklius masuk Islam, meski diam-diam.

Ada statemen kunci yang keluar dari mulut sang Kaisar: "Kalau benar demikian keteranganmu hai Abu Sufyan, berarti Muhammad itu memang benar-benar seorang nabi utusan Allah".

Dan surat Nabi SAW itupun dibalasnya plus dikiriminya pula berbagai macam hadiah dan souvenir kerajaan, sebagai ungkapan penghormatan kepada Nabi SAW.

Setidaknya kisah Kaisar Heraklius adalah sebuah contoh dalam catatan sejarah tentang bagaimana dialog Islam dan Kristen yang dilakukan Nabi SAW.

Satu lagi yang paling asyik, yaitu presentasi Abu Suyfan tentang profil Nabi Muhammad SAW yang 100% akurat.

Padahal posisi Abu Sufyan saat itu musuh besar Nabi SAW dalam sekian banyak peperangan. Kebetulan saja mereka lagi berada pada masa rehat gencetan senjata untuk masa 10 tahun, yang dikenal dengan Perjanjian Hudaybiyah sejak tahun 6 hijriyah.

Tapi informasi dan data yang disampaikan Abu Sufyan kepada Kaisar itu valid, tidak ada yang meleset.

Artinya apa?

Artinya dakwah Nabi SAW sudah tepat dan presisi, tidak ada yang missing dalam penyampaian. Orang kafir sekafir-kafirnya, tetap bisa mendapatkan informasi yang akurat tentang agama Islam.

Kalau pun mereka mengingkari, sama sekali bukan karena tidak paham. Semata-mata hanya belum dapat hidayah saja.

Sebaliknya, di masa kini, jangan orang kafir, bahkan sesama umat Islam sendiri malah banyak yang tidak paham isi ajaran syariah Islam.

Kalau hal memalukan itu terjadi di kelas awam, mungkin masih kita maklumi. Tapi kalau kelas ustadz, tokoh agama dan penceramah, tapi pemahaman syariah Islamnya bias, tidak utuh dan tidak valid, kepala siapa yang mau kita keplak?

Kan susah banget jadinya.[]

Baca juga :