WHO: Tak Ada Studi Puasa Bisa Berisiko Terinfeksi Covid-19, Orang Sehat Tetap Berpuasa Seperti Ramadhan Biasanya


[PORTAL-ISLAM.ID] Sebentar lagi, umat muslim di seluruh penjuru dunia akan merayakan bulan Ramadhan yang berbeda dari tahun-tahun sebelumnya, yaitu di tengah pandemik virus corona baru (Covid-19).

Untuk itu, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) telah merilis langkah-langkah yang diperlukan untuk menjalani bulan Ramadan dengan aman di tengah pandemik. Langkah-langkah itu dirilis WHO pada Rabu (15/4/2020) dengan tajuk "Safe Ramadan Practices in the Context of the Covid-19".

Terkait berpuasa Ramadhan di tengah wabah covid-19, WHO menyatakan orang sehat harus tetap berpuasa.

"No studies of fasting and risk of COVID-19 infection have been performed. Healthy people should be able to fast during this Ramadan as in previous years, while COVID-19 patients may consider religious licenses regarding breaking the fast in consultation with their doctors, as they would do with any other disease."

"Hingga saat ini, tidak ada studi yang menyatakan berpuasa berisiko dalam hal infeksi Covid-19. Orang sehat semestinya bisa berpuasa selama Ramadhan ini seperti tahun-tahun sebelumnya, sedangkan bagi pasien COVID-19 dapat mempertimbangkan izin syariat untuk berbuka puasa dengan konsultasi dokter, seperti yang akan mereka lakukan dengan penyakit lainnya," ungkap WHO.

Mengingat setiap negara memiliki aturannya sendiri mengenai kegiatan di bulan Ramadan, seperti ada yang melarang dan mengizinkan shalat tarawih. Dalam hal tersebut, WHO menyatakan, otoritas kesehatan dan pemuka agama harus bekerja sama untuk membuat keputusan berdasarkan kondisi yang ada.

Namun, WHO mengimbau, kegiatan apa pun harus tetap menjaga jarak sosial dan langkah-langkah yang diperlukan untuk mengurangi risiko penularan Covid-19.

"Jika membatalkan pertemuan sosial dan keagamaan dimungkinkan, mungkin bisa menggunakan alternatif lain seperti televisi, radio, digital, dan sosial media," ujar WHO.

Ada pun, dalam menjalankan setiap kegiatan, umat muslim diharuskan untuk mengikuti saran jarak fisik dan saran untuk orang rentan.

"Jaga jarak setidaknya 1 meter antar orang setiap saat. Gunakan salam keagamaan yang menghindari kontak fisik, seperti melambai, mengangguk, dan menempatkan tangan di dada," ujar WHO.

"Jangan berkerumun di satu tempat seperti tempat hiburan, pasar, atau toko," tambahnya.

Sementara itu, WHO yakin dengan berwudlu, umat muslim akan senantiasa menjaga kebersihan. Tetapi, hal tersebut juga bisa ditambah dengan menggunakan sabun dan memakai sajadah masing-masing.

"Usahakan sesering mungkin membersihan tempat ibadah, sebelum atau sesudah dihadiri orang menggunakan detergen atau disinfektan, termasuk bagian tempat wudlu," imbau WHO.

Untuk zakat, WHO menyarankan agar zakat dikoordinir oleh institusi atau entitas sehingga tidak ada pengerumunan orang dalam hal mengumpulkan hingga mendistribusikan.

Di tengah bulan puasa, umat muslim disarankan untuk menjaga kebutuhan nutrisi, menghindari rokok, menjaga kesehatan fisik dan mental.

Selengkapnya: https://apps.who.int/iris/handle/10665/331767

Baca juga :