[PORTAL-ISLAM.ID] Tokoh supranatural ini sekarang sudah sangat natural. Tingkat kepedulian pada masalah sosial politik cukup tinggi. Baru baru ini Ki Gendeng Pamungkas mengingatkan bahaya bangkitnya PKI. Menurutnya ketika istilah “Kadrun” ramai di media itu pertanda PKI mulai bangkit. Ia mengingatkan Kadrun adalah sebutan bagi tokoh dan aktivis agama Islam dahulu. Kadal Gurun gelar bagi musuh PKI yang ditakuti yakni para ustadz dan ulama.
Sikap anti komunis sangat jelas dan tegas. Bahkan pernah ditangkap tahun 2017 atas aksi “anti china” nya. Atribut yang dikenakan bernuansa seperti itu. Jaketnya pun ada yang bertuliskan “fight against cina”. Karena hal inilah ia diproses hukum atas tuduhan rasisme (SARA). Akan tetapi ia menyatakan tidak menyesal karena ia berkeyakinan dan ingin mengembalikan UUD 1945 sebagaimana aslinya.
Rupanya perjalanan hidup tokoh kontroversial ini menarik. Sebagai paranormal “elit” yang disukai kalangan atas, Ki Gendeng Pamungkas pada tahun 2006 pernah mengadakan upacara untuk menyantet George Bush yang ia tolak berkunjung ke Indonesia. Upacara model “vodoo” pun dilakukan. Memang sang tamu tidak tersantet akan tetapi Bush gagal datang ke istana Bogor.
Ki Gendeng belajar ilmu hitam kepada 59 guru dari 16 Provinsi. Ia pun belajar vodoo sampai ke Afrika. Akan tetapi menurut Al Khattat ia bertobat dan telah di syahadat kan ulang. Konon kini rajin shalat pula. Ki Gendeng dikenal tetangga orang baik suka membagi sembako dan mengadakan hiburan untuk masyarakat sekitar tempat tinggalnya di Bogor.
Sikap waspada terhadap perkembangan komunis di negeri ini patut diapresiasi. Anti korupsinya pun tinggi. Ia pernah sesumbar berkata “Jika saya jadi Presiden, saya tembak mati para koruptor”. Pernyataan soal sinyal sebutan Kadrun di atas adalah jiwa kerakyatan dan nasionalisme yang bagus dari seorang Ki Gendeng Pamungkas yang bernama asli Isan Masardi tersebut.
Kini rasanya di kehidupan “pamungkas” nya ia sudah tidak “gendeng” lagi. Moga saja bisa bertahan hingga akhir. Banyak berbuat saleh dan taat agama. Anti komunis, anti korupsi, dan anti kezaliman akan menempatkannya pada barisan penegak keadilan. Menjadi contoh akhir yang baik dari dinamika kehidupan yang sering membawa manusia menjadi “gendeng”.
Kita sekarang malah banyak dipertontonkan di panggung politik, ekonomi, bahkan agama oleh para aktor yang awalnya waras waras saja tapi setelah “salah gaul” kini perilakunya berubah menjadi “gendeng”. Berwatak penjilat, plin plan, serta sangat rakus pada uang. Keyakinan dan akidahpun rela ditanggalkan demi jabatan dan kekayaan.
Ki Gendeng Pamungkas sang Presiden Front Pribumi kini menjadi bagian dari pelajaran kehidupan yang bagus. Kita berlindung kepada Allah moga pamungkas dari kehidupan tidak menjadi orang yang gendeng.
Salam anti komunis, Ki.
Penulis: M. Rizal Fadillah