dr. Tifauzia Tyassuma: Presiden Seharusnya Menyampaikan Duka Cita Secara Personel Kepada Para Dokter Covid-19,


Saya membayangkan.

Wafatnya sejawat saya Para Dokter yang menjadi syuhada dalam perang melawan COVID19, diberikan ucapan duka cita secara personal, disampaikan dalam seremoni yang agung sepantasnya melepas Pahlawan, oleh Presiden Republik Indonesia.

1. Prof. DR. Dr. Iwan Dwi Prahasto, M.Med.Sc
2. Prof. DR. Dr. Bambang Sutrisna, MPH
3. Dr. Bartholomeus Bayu Satrio
4. Dr. Exsenveny Lalopua, M.Kes
5. Dr. Hadio Ali K, Sp.S
6. Dr. Djoko Judodjoko, Sp.B
7. Dr. Adi Mirsa Putra, Sp.THT-KL
8. Dr. Laurentius Panggabean, Sp.KJ
9. Dr. Ucok Martin Sp. P
10. Dr. Efrizal Syamsudin, MM
11. Dr. Ratih Purwarini, MSi
12. Laksamana (Purn) Dr. Jeanne PMR Winaktu, SpBS
13. Prof. DR. Dr. Nasrin Kodim, MPH
14. Dr. Bernadetta Tuwsnakotta Sp THT
15. DR. Dr. Lukman Shebubakar SpOT (K)
16. Dr. Ketty di RS Medistra
17. Dr. Heru S.
18. Dr. Wahyu Hidayat, SpTHT
19. Drg. Umi Susana Widjaja
20. Drg. Yuniarto Budi Santosa
21. Drg. Amutavia P. Artsianti
22. Drg. Roselani Widajati Odang
23. Drg. Gunawan Oentaryo
24. Drg. Anna Herlina Ratnasari

Dengan tidak mengurangi rasa hormat kepada Dokter serta Paramedis lain yang belum tersebutkan namanya.

Seperti halnya Alm Glenn Friedly mendapat kehormatan serupa ini.

Darah yang tertabur dan nyawa yang melayang tentu tak akan sepadan dengan semegah apapun ucapan duka cita yang diberikan.

Namun perhatian yang sepenuhnya dan bukan sekedar ucapan duka cita borongan, rasanya tak sulit diucapkan, semestinya.

Saya menyarankan, kepada Para Pembantu Presiden dan orang-orang penting di sekeliling beliau, yang membaca postingan saya, hal-hal seperti Ucapan Duka Cita kepada Para Dokter secara personal, sebaiknya dilakukan oleh Presiden. Urusan beliau sangat banyak, tentu beliau tak bisa ingat. Jadi seharusnya ada yang mengingatkan. Demi citra beliau sebagai Presiden dan Bapak semua rakyat, bukan hanya yang dekat dan pernah berjabat erat.

Glenn Friedly, ikut berbela rasa dalam duka yang mendalam. Semoga keluarga diberikan ketabahan.

(dr. Tifauzia Tyassuma)

Baca juga :