Manuver Gerindra


[PORTAL-ISLAM.IDDua nama calon wakil gubernur DKI Jakarta sudah resmi bakal dipilih DPRD DKI Jakarta, Nurmansjah Lubis dari Partai Keadilan Sejahtera dan Riza Patria dari Partai Gerindra.

Nurmansjah Lubis dan Ahmad Riza Patria sebenarnya bukanlah nama baru dalam politik. Nurmansjah pernah dua periode menjabat di DPRD DKI, sedangkan Riza Patria saat ini merupakan anggota DPR RI.

Bagaimana peluang Nurmansjah Lubis dan Riza Patria? Anggota DPRD mestinya memilih berdasarkan visi dan misi yang disampaikan kedua calon. Akan tetapi, itu hanya teori yang ada dalam literatur ilmu politik.

Politik praktis di Indonesia berjalan jauh sekali dari literatur. Kekuasaan itu sepenuhnya ada di tangan partai, anggota DPRD hanyalah pion dalam permainan catur politik. Tidak tunduk pada putusan partai, siap-siap angkat kaki dari DPRD.

Dengan demikian, menebak wagub terpilih tidak susah-susah amat. Cukup melihat konstalasi kekuatan politik di pusat. Ada partai politik yang tergabung dalam pemerintahan dan ada partai politik yang berada di luar pemerintahan.

Ada 10 partai politik penghuni Kebon Sirih, markas DPRD DKI. Mereka ialah PDIP dengan 25 kursi, Gerindra (19), PKS (16), Partai Demokrat (10), PAN (9), PSI (8), NasDem (7), Golkar (6), PKB (5), dan PPP memiliki satu kursi.

Dari 10 partai itu, tiga partai yang saat ini berada di luar pemerintahan, yaitu PKS, Demokrat, dan PAN. Ketiga partai itu, jika bersatu, hanya mengantongi 33% jumlah kursi di DPRD DKI Jakarta, atau sebanyak 35 kursi dari 106 kursi yang ada. Adapun partai yang berada dalam pemerintahan sebanyak 71 kursi.

Konstalasi politik di tingkat pusat itulah yang antara lain menyebabkan berhentinya pemilihan wagub DKI sejak Agustus 2019. Saat itu, semua nama calon berasal dari PKS, Agung Yulianto dan Ahmad Syaikhu. Saat itu hubungan antara Gerindra dan PKS masih mesra, tapi keduanya minoritas di DPRD sehingga tak kunjung terlaksana rapat pimpinan gabungan DPRD DKI.

Manuver Gerindra memunculkan nama baru calon wagub tentu saja kurang menguntungkan PKS. Sebab, sejak awal, jatah kursi Wakil Gubernur DKI digadang-gadang sebagai milik PKS.

Posisi calon wagub yang diusung Gerindra, Riza Patria, saat ini di atas angin karena partai besutan Prabowo Subianto itu sudah bergabung dalam pemerintahan.

PKS yang mengusung Nurmansjah Lubis sangat memahami peta kekuatan politik di DPRD DKI. Karena itulah Ketua Fraksi PKS DPRD DKI Mohammad Arifin meminta kepada aparat penegak hukum, Komisi Pemberantasan Korupsi, agar ikut mengawasi pemilihan wagub di DPRD DKI.

Siapa pun Wagub DKI Jakarta yang terpilih, tentulah dia yang terbaik buat warga Jakarta dan bisa bekerja sama dengan gubernur.

Sumber: MI

Baca juga :