[PORTAL-ISLAM.ID] Pada Jumat 6 September 2019 tahun lalu, Presiden Joko Widodo (Jokowi) meresmikan pabrik Esemka yang berada di Jawa Tengah. Acara peresmian pabrik yang berada di Desa Demangan, Kecamatan Kosambi, Kabupaten Boyolali, Jawa Tengah itu juga dihadiri Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto dan Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi.
Pabrik Esemka dikelola oleh PT Solo Manufaktur Kreasi (SMK) yang juga berperan sebagai pemegang merek, fasilitas ini luasnya 12.500 ribu meter persegi dan dibangun di atas lahan 115 ribu meter persegi. Di pabrik itu konon terdapat proses produksi seperti perakitan kendaraan, pengecatan, sampai pengetesan.
Beberapa lembaga pemerintahan dikabarkan sudah memesan model pikap Esemka 1.300 cc untuk dijadikan kendaraan operasional.
Namun pasca meluncurkan model perdananya sejak September 2019 lalu, kabar Esemka seolah timbul tenggelam,
Jika melihat dalam skala nasional, yaitu industri otomotif Indonesia, merek Esemka seolah tidak terdengar kabarnya. Merek yang punya fasilitas perakitan di Boyolali, Jawa Tengah, ini memang belum masuk di keanggotaan Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo).
Sekretaris Umum Gaikindo Kukuh Kumara pun belum tahu apakah Esemka akan gabung ke Gaikindo atau tidak.
"(Soal gabung ke Gaikindo) bisa tanyakan ke mereka (Esemka). Kan kalau saya tinggal nerima. (Soal Esemka) saya nggak tahu, nggak ada update (lagi)," kata Kukuh di Jakarta, Selasa (14/1/2020), seperti dilansir detikcom.
Meski belum ada kabar lanjutan soal Esemka. Kukuh tetap menyambut baik datangnya brand ini. Terlebih industri otomotif Indonesia masih butuh pemain-pemain baru untuk menggenjot kapasitas produksi mobil di Indonesia yang per tahunnya mencapai 2,3 juta unit. Selain itu, rasio kepemilikan mobil dengan jumlah penduduk Indonesia pun masih rendah.
"Kita senang. Siapa pun yang mau bikin mobil di Indonesia kita senang. Apalagi di Indonesia rasio kepemilikan masih 87 mobil per 1.000 penduduk. Jadi masih bisa ditingkatkan lagi," kata Kukuh.