Hanya Republika dan Jawa Pos Yang Angkat Kasus Predator Maho Reynhard Sebagai HEADLINE


Respek

Terima kasih untuk Republika dan Jawa Pos yang memilih berita utama (headline) di halaman pertama seputar tindakan kriminal lagi biadab seorang WNI di Manchester, Inggris. Bencana banjir memang belum tuntas penanganannya. Korupsi skala besar juga masih mengguyuri keprihatinan kita selaku anak bangsa. Sama ketika mendapati kepongahan China di area Indonesia sekitar Natuna.

Media-media memang berhak menentukan berita pilihan untuk mencerdaskan pembaca setianya. Preferensi media-media sudah tentu bukan dari pikiran kosong. Dari sini publik semestinya bisa mengevaluasi secara kritis keberpihakan media pada isu-isu yang diperjuangkannya. Tidak meletakkan di halaman utama tidak secara otomatis media tersebut tidak peduli. Begitu pula sebaliknya, media yang meletakkan satu berita sebagai halaman utama pastilah sedang mengawal berita itu sebagai itu paling muka; siapa tahu sekadar menyentuh aspek emosi pembaca loyalnya.

Tapi, publik mencatat mana saja media yang konsisten menjadikan satu berita sebagai agenda bersama publik. Isu pengganas kelamin model umat Nabi Luth bukanlah musiman hari ini saat terkuak polah predator Reyhard Sinaga. Jadi, publik sejatinya perlu paham mana yang sekadar bertameng dengan isu patriotis membela keamanan negara, atau malah sibuk mendengung soal kebebasan beragama—tinimbang meletakkan indeks berita kejadian mengerikan dari Manchester tadi. Juga yang seakan “mementingkan” hajat bersama atas bencana banjir tapi sebenarnya tak begitu menyisakan respek pada penanganan sampai akar masalahnya untuk kejadian seperti di Manchester.

(By Yusuf Maulana)

*Headline koran-koran bisa dilihat di tautan fb ini:
Respek Terima kasih untuk Republika dan Jawa Pos yang memilih berita utama (headline) di halaman pertama seputar...
Dikirim oleh Yusuf Maulana pada Selasa, 07 Januari 2020
Baca juga :