Tiga Alasan Prabowo Dipastikan Jadi Menteri Pertahanan


[PORTAL-ISLAM.ID]  Direktur Eksekutif Indobarometer Muhammad Qodari memprediksi Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto akan menjadi Menteri Pertahanan di kabinet Joko Widodo-Ma'ruf Amin. Qodari menyebut nama Prabowo saat diminta memprediksi sejumlah nama lama dan baru yang akan masuk ke kabinet Jokowi.

"Itu yang kira-kira masuk," kata Qodari dalam diskusi kawasan Menteng, Jakarta Pusat, Sabtu, 19 Oktober 2019.

Menurut Qodari, Prabowo bisa menjadi menteri dengan tiga alasan. Pertama, dia menilai bekas calon presiden itu memiliki kedekatan dan bersahabat dengan Jokowi. Kedua, Qodari menyebut Prabowo ingin membuktikan idenya di bidang pertahanan, pangan, energi, dan air.

"Ketiga, beliau ini kan tentara tulen, dan menurut saya beliau ingin masuk dalam pemerintah dan mengeksekusi ide-ide mengenai pertahanan yang ada di kepala beliau," ujarnya, seperti dilansir Tempo.

Menurut Qodari, sebenarnya ada dua posisi yang relevan untuk diisi Prabowo, yakni Menteri Koordinator Bidang Politik Hukum dan Keamanan (Menkopolhulam) dan Menteri Pertahanan. Posisi pertama lebih di tataran kebijakan dan koordinasi, sedangkan jabatan kedua bersifat teknis.

Qodari memprediksi, dengan latar belakang dan karakternya, Prabowo akan memilih portofolio Menteri Pertahanan.

"Saya duga Pak Prabowo akan pilih Menhan, kan arsitektur pertahanan itu yang bikin Menhan. Kalau Menkopolhukam kan hanya kordinasi dan komunikasi ke publik," kata Qodari.

Nama Prabowo belakangan santer disebut-sebut menjadi calon menteri di kabinet Jokowi. Sejumlah politikus Gerindra mengakui ketua umumnya itu belakangan lebih kerap bicara soal stabilitas ketimbang persoalan ekonomi.

Sebelumnya, Pengamat politik Global Future Institute Hendrajit menyebut Prabowo sangat tepat dan strategis memegang jabatan Menteri Pertahanan.

"Sebab Kemenhan bukan sekadar ngurusi politik pertahanan negri kita ke depan, melainkan bersentuhan secara strategis dengan tiga sektor vital negri kita: Industri, IPTEK, dan Energi-sumberdaya manusia. Setidaknya di tiga sektor itulah."

"Maka itu lepas dari fakta bergulirnya kabar burung Prabowo mau pegang menhan, internal kementerian itu saya dengar mulai gonjang ganjing. Sebab kalau jendral bintang tiga ini konsisten dengan kata kunci TATA ULANG PEMBANGUNAN, maka dengan tak ayal kemenhan yang saat ini 70 persen anggarannya tersedot ke anggaran rutin itu, dan saat ini benar benar kayak orang obesitas. Gemuk namun tidak produktif. Bakal jadi pilot project pertama Prabowo untuk ditata ulang," kata Hendrajit.

Baca juga :