Batal Bertemu Mahasiswa Karena Ditolak, Jokowi Akhirnya Bertemu Relawan Pilpres di Istana


[PORTAL-ISLAM.ID]  Presiden Joko Widodo (Jokowi) batal bertemu dengan mahasiswa dari Aliansi Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) seluruh Indonesia, di Istana Kepresidenan Jakarta, hari ini. Jokowi kemudian bersua dengan para relawan saat Pilpres 2019 lalu.

Sejumlah relawan yang hadir antara lain, Ketua Umum Pro Jokowi (Projo) Budi Arie Setiadi, Ketua Aliansi Masyarakat Sipil Untuk Indonesia Hebat (Almisbat) Hendrik Sirait, Ketua Umum Relawan Buruh Sahabat Jokowi Andi Gani Nena Wea, Ketua Umum Relawan Penggerak Jakarta Baru (RPJB) Pitono Adhi, Ketua Relawan Golkar Jokowi (GoJo) Rizal Mallarangeng, Ketua Komunitas Alumni Perguruan Tinggi (PT) Ammarsjah Purba, Sekretaris Seknas Jokowi Dedy Mawardi, serta yang lainnya.

Ketua Relawan Golkar Jokowi (GoJo) Rizal Mallarangeng mengatakan sejumlah relawan dari berbagai organisasi bersilaturahmi sekaligus memberikan dukungan dalam setiap keputusan yang diambil Jokowi terhadap sejumlah persoalan.

Rizal menyebut sejumlah persoalan yang dibicarakan antara lain soal penanganan Papua, masalah UU KPK, RKUHP, hingga demonstrasi mahasiswa dan masyarakat di Jakarta dan sejumlah daerah lainnya.

"Jadi kira-kira itu yang (dibicarakan), sambil makan soto Lamongan, cukup panjang 2,5 jam. Ikut memberi pertimbangan sebagai sahabat," kata Rizal di Kompleks Istana Kepresidenan Jakarta, Jumat (27/9/2019).

Rizal mengatakan bahwa para relawan akan selalu mendukung setiap keputusan Jokowi terkait persoalan yang muncul hari ini, salah satunya rencana menerbitkan peraturan pemerintah pengganti undang-undang (Perppu) tentang KPK.

"Kami akan berdiri di belakang beliau apapun yang beliau putuskan," ujarnya.

Ketua Komunitas Alumni Perguruan Tinggi (PT) Ammarsjah Purba mengatakan prihatin terhadap situasi yang terjadi hari ini. Ia berharap muncul sebuah solusi yang bisa menjawab masalah, tak sekedar memuaskan satu kelompok.

"Presiden sangat terbuka pada usulan dari siapapun. Nanti setelah kami ini akan dipanggil lagi dari teman-teman mahasiswa, teman-teman buruh, teman-teman yang lain," katanya.

Ammarsjah mengingatkan agar tak ada pihak yang memanfaatkan gelombang aksi unjuk rasa yang dilakukan mahasiswa. Menurutnya, sebagai mahasiswa memang sudah selayaknya harus kritis terhadap setiap kebijakan yang diambil pemerintah maupun DPR.

Sementara itu, Sekretaris Seknas Jokowi Dedy Mawardi menyayangkan sikap mahasiswa yang tak menghadiri undangan Jokowi untuk bertemu hari ini. Menurutnya, para mahasiswa itu tak mengetahui yang sebetulnya diinginkan oleh Jokowi.

"Kami juga menyayangkan kalau adik-adik kami mahasiswa yang diundang itu tidak hadir. Karena dengan tidak hadir kan tidak tahu apa yang sebetulnya diinginkan oleh Pak Jokowi," ujarnya.

Seperti diberitakan sebelumnya, Aliansi Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) seluruh Indonesia menolak bertemu dengan Presiden Joko Widodo (Jokowi) di Istana Kepresidenan Jakarta hari ini, Jumat (27/9/2019).

Mereka mau bertemu namun meminta pertemuan dengan Jokowi dilakukan terbuka agar bisa disaksikan masyarakat.

"Dilaksanakan secara terbuka dan dapat disaksikan langsung oleh publik melalui kanal televisi nasional," kata Koordinator Pusat Aliansi BEM seluruh Indonesia Muhammad Nurdiyansyah dalam keterangan tertulis.

Nurdiyansyah mengaku belajar dari pertemuan BEM seluruh Indonesia dengan Jokowi empat tahun lalu di Istana, yang justru membuat gerakan mahasiswa menjadi terpecah belah.

"Kami belajar dari proses ini dan tidak ingin menjadi alat permainan penguasa yang sedang krisis legitimasi publik, sehingga akhirnya melupakan substansi terkait beberapa tuntutan aksi yang diajukan," tuturnya.

Sumber: CNNIndonesia

Baca juga :