Presiden Gagal Fokus
Masih tentang kunjungan LN pakai smartphone. Niat pak Jokowi baik, menghemat anggaran, namun pak Jokowi gagal fokus. Fokus pada yang kecil, abai pada yang besar.
Berapa sih anggaran kunjungan ke LN dibanding pemborosan Impor tak perlu yang justru menekan pengusaha lokal?
Impor beras sepanjang tahun 2018 sebanyak 2,25 juta ton dengan nilai US$ 1,03 miliar. Akibatnya 2,3 Juta ton stok beras di Bulog terancam membusuk.
Pemerintah juga membuka kran Impor 50 juta ton daging sapi dari Brazil. Padahal Indonesia memiliki 15 juta sapi yang mayoritas adalah peternak kecil.
Ditambah lagi, seharusnya Presiden Jokowi juga lebih fokus menyelamatkan APBN yang merupakan kewenangannya, karena semakin hari defisit semakin melebar.
Total defisit Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2019 mencapai Rp 127,5 triliun atau 0,79% dari produk domestik bruto (PDB) sampai akhir mei. Padahal di tahun sebelumnya dibulan yang sama Defisit hanya mencapai Rp 93,5 triliun.
Dan kita sebagai rakyat, otak merasa mengering setelah tau Indonesia impor ayam dari Brazil dengan dalih kalah dalam sengketa WTO.
Dengan begitu banyaknya persoalan dan lebih besar, kenapa di mimbar paling tinggi dihadapan para pejabat tinggi pak Presiden malah persoalkan sesuatu yang sangat kecil dan remeh seperti kunjungan Luar Negeri?
Memang populis karena issue itu gampang dicerna publik dan mudah menyentuh sentimen rakyat, tapi buat apa? Apakah anda hanya ingin memberikan kesan bahwa anda ini Presiden yang anti keborosan anggaran padahal jika anda tengok APBN anda jebol?
Wallahualam.
(Arka Atmaja)