PRABOWO - BERMAIN CATUR ITU HARUS BENAR DAN BERSIH


[PORTAL-ISLAM.ID]  PRABOWO - BERMAIN CATUR ITU HARUS BENAR DAN BERSIH ...

"Saudara-saudara, para pendukungku, Pilpres sudah berlalu dua bulan yang lalu dengan berakhirnya sidang MK - hasilnya sudah kita tahu semua - walau pun terasa banyak yang ganjil - walau pun terasa masih jauh dari azas jujur dan adil - tapi ini realitas politik yg kita hadapi dan mau tidak mau kita harus terima - dari sana kita belajar bahwa begitu banyak aturan yang dibuat semau maunya yang membuat negeri ini menjadi semrawut - termasuk aturan Pemilihan Umum dan Aturan Penyelesaian Perselisihan Pemilihan Umum ...
Bukannya saya tidak mau mengambil jalan pintas - melawan kecurangan... Bukan... !

Bukannya saya tidak bisa melakukan gerakan seperti yang saudara-saudara katakan sebagai people power...  Bukan... !

Bukannya saya tidak mau melakukan protes masal terhadap indikasi ketidak jurdilan proses Pilpres kemarin... Bukan... !

Tapi saya sangat mengetahui akibat yg akan timbul bila hal itu kita lakukan bersama - darah saudara-saudara akan tertumpah dimana mana - mayat mayat bisa berserakan - banyak nyawa akan dikorbankan - Bukan itu yang saya  mau ...

Dan yang paling celakanya negeri ini akan terkoyak-koyak, tercerai-berai ... Keadaan ini lah yg memang dikehendaki oleh pihak asing yg memang ingin menguasai negeri kita sejak lama ...  Ini yg harus kita hindarkan ..

Biar lah saya korbankan apa yg menjadi hak kemenangan saya - hak kemenangan kita semua  - biar lah pada tahap ini kita  ditempatkan pada posisi yang kalah dan dikalahkan ...

Semua saya lakukan untuk tetap menjaga keadaan saudara-saudara ...

Apa artinya sebuah jabatan dibandingkan dengan nyawa saudara-saudara semua ...

Saudara-saudaraku, adik-adikku, anak-anaku generasi muda masa depan ...

Biar saya cari cara yg lebih baik agar cita cita dan tujuan kita bersama dapat tercapai sebaik-baiknya..

Lebih mudah melawan penjajah asing ketimbang harus berperang dengan bangsa sendiri ...

Mungkin langkah-langkah yang saya lakukan tidak sesuai dg keinginan saudara-saudara ...
Tidak sesuai dengan jerih payah yg telah dilakukan ...

Tidak pula populer di mata saudara-saudara...
Saya pun tidak akan pernah melupakan seluruh pengorbanan saudara - Tenaga, waktu, pikiran bahkan juga pengorbanan uang ...

Kalau sikap kooperatif saya saat ini, saudara-saudara anggap hendak mengejar kekuasaan dan jabatan - saya tidak butuh jabatan - kalau hanya sekadar jabatan maka hal itu  sudah saya dapatkan sejak lama... Bukan !

Saya tidak butuh jabatan - saya butuh wadah yg dapat saya gunakan untuk melakukan perubahan terhadap kondisi bangsa yg saat ini demikian carut marut - saya butuh wadah yg dapat merubah nasib bangsa ini ke arah yg lebih baik, yg lebih adil dan sejahtera ...

Mari kita bersatu dan jangan berpecah belah ...".

*****

Mungkin kalimat-kalimat seperti ini yang ada di hati sanubari Prabowo yang tak pernah terucapkan secara lisan mau pun tulisan, untuk disampaikan kepada para pendukungnya, setelah dia dikalahkan.
Semua disimpan di dalam hati sanubarinya.

Prabowo, seorang Jenderal yg hampir seluruh hidup dan kariernya dihabiskan di medan perang atau medan konflik.

Ia beberapa kali merasakan panasnya ledakan granat yg serpihannya menghujam di kakinya. Dan hal ini terus terbawa sampai sekarang, baik ketika ia berjalan bahkan terasa setiap dia dalam posisi duduk ketika menunaikan ibadah shalat.

Ia pun begitu sering menyaksikan darah tertumpah. Ketika komandannya luka parah akibat tertembak, ia coba selamatkan dg menggendongnya sambil berlari lebih dari 3 km di hutan belantara, agar sang komandan dapat terselamatkan.

Ia pun sering melihat darah tertumpah ketika anak buahnya tertembak dan meregang nyawa sampai tarikan nafas terakhir, persis di hadapannya.

Prabowo tetap Prabowo, yg selalu pasang badan untuk membela orang lain.

Prabowo tetap Prabowo yg tidak mau mengorbankan orang lain hanya sekadar mengejar sebuah kepentingan untuk keuntungan dirinya.

Bahkan ia pun difitnah ketika harus menyelamatkan negeri ini. Ketika Jakarta dilanda huru-hara, ia mendatangkan pasukan dari daerah dg mencarter sendiri pesawat, untuk membantu Pangdam Jaya ketika itu, yg pontang panting kekurangan pasukan dalam rangka pengamanan ibukota dan meredam huru-hara, setelah permohonannya mendatangkan pasukan dari luar kota ditolak oleh Panglima ketika itu. Sementara keadaan ibukota yg rusuh, sang panglima meninggalkan ibukota untuk urusan yg kurang penting.

Niat baik Prabowo untuk membantu Pangdam Jaya mengamankan ibukota,  malah disalah artikan oleh atasannya. Ia dituduh hendak melakukan kudeta.

Prabowo sangat paham arti sebuah nyawa. Ia pun sangat paham betapa berharganya satu tetes darah yg tertumpah. Itu sebabnya dia tidak memilih jalan kekerasan setelah ia dikalahkan oleh system pemilu yg jauh dari Jujur dan adil.

Berkali kali dia dicegah untuk melaksanakan kampanye di banyak daerah, dia tetap diam, bukannya tidak mau melawan, karena bila melawan pasti dia akan didukung penuh oleh para pendukungnya.

Saat ini Prabowo didekati oleh pihak seberang, dan dia terima pendekatan tersebut. Pertemuan telah berlangsung, mungkin akan dilakukan pertemuan lanjutan.

Apakah Prabowo sedang mencari cara agar ia juga kebagian "kue kekuasaan" yg direnggut oleh lawannya ? Bukan ... !

Ia tengah mencari jalan mendapatkan wadah agar dapat memiliki keleluasaan untuk melakukan perubahan bagi negeri yg dia cintai.
Ia tengah mencari cara agar cita-citanya membangun masyarakat yg lebih baik, masyarakat yg lebih adil dan lebih sejahtera, dapat terwujud.

Prabowo tidak butuh kekuasaan. Bila hanya butuh kekuasaan, ia sudah bisa dapatkan sejak jauh-jauh hari, ketika dia masih menguasai lebih dari 30% kekuatan  tentara yg yang ada di negeri ini, yg seluruhnya merupakan pasukan tempur.

Prabowo sudah melakukan langkah pembuka, biarkan lah ia memainkan biji caturnya. Ia masih tetap seorang maestro, seperti Fischer, atau Kasparov atau pun Karpov. Walau sudah pensiun tetap pemain catur yg sangat handal, permainan yg menuntut langkah-langkah yg bersih, jauh dari kecurangan, kemunafikan dan keculasan.

Baginya, politik itu pun ibarat bermain catur.
Prabowo ibarat maestro catur yg tetap bermain bersih. Ia bukan jenis politisi yg culas, munafik apalagi menghalalkan segala cara. Ia tetap ingin bermain bersih.

Ini yg ingin disampaikannya, walau pun berat bahwa politik itu bisa dijalankan secara jujur dan bersih.

Ini keteladanan yg ingin disampaikannya kepada publik.

Walau pun cara ini sering tidak disukai dan tidak populer di tengah publik, termasuk di kalangan sebahagian pendukungnya.

"Tetap lah berpegang kepada kebenaran ..."

(Darby Jusbar Salim - NKS Consult, 25/07/2019)

Baca juga :