[PORTAL-ISLAM.ID] KEHEBATAN DIA...
Masih inget gak..
Awal dulu jadi presiden di tahun 2014, apa koar presiden saat ia merasakan kursi empuk istana?
"Saya optimis pertumbuhan Indonesia nanti di akhir periode saya memimpin akan tumbuh 7%".
Namanya target, sah-sah aja. Dia mau omong sampe 10 atau 100% juga gak bakalan masalah. Yang jadi masalah, dia ngomong udah ngukur badan apa belum? Udah ngaca dan lihat ngadep mana belah rambut apa belum?
Lha ini, mandi belum, gosok gigi belum, sarapan belum..udah koar kalau bakalan nyampe 5 menit lagi dengan bahasa khas, "OTW.." di lokasi yang jaraknya 1 jam dari rumah dia. Bangsat kan. .
Koar-koar pertumbuhan 7%, adalah iming-iming lelaki hidung belang kala menggoda janda kembang. Apalagi sampe meyakini bulan September bakalan meroket. Meroket apa'an..!!
"Dah September keberapa ini mbambang...!"
Awal tahun 2014, di targetkan pertumbuhan ekonomi 7% di akhir periode dengan target tahunan adalah :
Tahun - Target - Realisasi
2015 - 5,7% - 4,79% (YoY)
2016 - 5,2% - 5,02% (YoY)
2017 - 5,2% - 5,07% (YoY)
2018 - 5,4% - 5,17% (YoY)
2019 - 5,3% - 5,07% (Q1)
Liat data, target tahunan aja gak pernah nyampe. Di turunin lagi target tahun depan dengan rasa optimis lagi, taunya gak tercapai lagi sampe akhir periode dia. Ada liat angka 7% di realisasi di sana? Ada, cuma depan angkanya ada koma. Alias pecahan dari satuan. Bukan berdiri sendiri dia.....
Kesel gak liat pemimpin yang begini? Kesel gak liat pemimpin yang rapor nya dapet angka begini tapi masih juga nepuk dada, dia lah yang paling hebat!
Kesel pastinya.
Yang lebih kesel, udah nilainya begitu Eeeh, malah kepilih lagi. Asli nepok jidat kita. Gak habis pikir sama yang milih dia, indikator nya apaan? Geleng-geleng kepala sama orang yang terus mendukung dia dengan bahasa keindahan planet Jupiter.
Kalau milih gubernur, gak masalah sih dia hanya ngandelin daerah nya aja berdasarkan persamaan suku dan ras. Tapi ini negara, ada saya, dia dan kalian di sana.
Wajar kan kalau kita terus kritik dia. Bukan karena benci, tapi karena mencintai negeri ini. Dia mah gak ada apa2nya.
Sekarang, di periode keduanya esok menjelang. Apa kata dia mengenai target pertumbuhan ekonomi yang dulu dia yakini mampu dan di tanyakan lagi sama wartawan saat ini.
"Dah gak penting lagi mengejar pertumbuhan ekonomi 7%."
Kenapa sekarang dia berucap begitu? Karena dia dah bilang bahwa periode ke-2 ini gak ada beban. Saat mengucapkan gak peduli lagi sama pertumbuhan ekonomi, kita mo bilang apa lagi? Toh dia dah jadi pemenang sekarang. Mau diprotes juga, dia gak peduli. Gak ada lagi polesan atas nama dia. Gak ada lagi bermanis kata pada media.
Bicara pertumbuhan ekonomi yang gak penting dengan alasan pertumbuhan negara lain juga demikian. Perbandingannya, adalah negara-negara yang pendapatan penduduknya di atas kita.
Lucu? Lucu lah..
Bandingin sama Jepang, sama China dengan pertumbuhan ekonomi mereka yang turun. Tapi negara ini lupa membandingkan jumlah pengangguran di negara kita dengan mereka. Tinggi mana pengangguran di Jepang dan Indonesia? Tinggi mana pengangguran negara kita dengan China?
Di Dunia, cuma India yang ngalahin kita dengan tingkat penganggurannya. Bangga? Jangan bangga dulu kalau tau bahwa pertumbuhan ekonomi india tahun 2018 adalah 6.6%.
Jauh di atas kita.
China dan Jepang memang mengalami penurunan pertumbuhan ekonomi, tapi yang membedakan, jumlah pengangguran mereka gak meningkat. Bandingkan sama kita, udah pertumbuhan ekonomi turun, pengangguran meningkat pula.
Double kill..!!
Jika udah ngerasain gimana periode pertama dia berat, pecaya deh...periode ke-2 bisa semakin berat dan semakin sadis. Kuatin diri dan berikan jempol pada pemilih dia. Ucapkan terima kasih pada mereka karena Indonesia benar2 hebat di bawah dia.
Geblek..
By Setiawan Budi [fb]
*DATA selengkapnya:
Belum Yakin Ekonomi Indonesia Loyo? Ini Buktinya
https://www.cnbcindonesia.com/news/20190728170401-4-88106/belum-yakin-ekonomi-indonesia-loyo-ini-buktinya